Jakarta, Koranpelita.com
Tim Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan Wilayah (TP3W ) Kota Administrasi Jakarta Pusat kembali melakukan pengecekan kondisi fasos fasum merupakan kewajiban dari salah satu pengembang di wilayah Kelurahan Kebon Melati, Tanah Abang.
Pengecekan lapangan tersebut untuk memastikan apakah fasos fasum yang akan diserahkan ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah sesuai dengan gambar atau denah lokasinya.
“Kami ingin memastikan apakah fasos fasum yang diserahkan ke Pemrov DKI Jakarta sudah sesuai yang ditentukan, “ jelas Asisten Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Jakarta Pusat Bakwan Ferizan Ginting didampingi Kabag Penataan Kota Lingkungan Hidup (PKLH) Jakpus, Munjir Mujadi saat memimpin peninjauan lapangan/fisik fasos fasum di Jln Kebon Kacang, Kel. Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (12/6).
Setelah dilakukan penelitian fisik dan teknis oleh TP3W terhadap kontruksi marga drainase seluas kurang lebih 950 m2 dalam keadaan baik sesuai berita acara pemeriksaan teknis pekerjaan kontruksi Marga Darnase dan Tata Air (Mdt) atas kewajiban PT Jakarta Realty di (IPAL) Waduk Melati jalan Teluk Betung I, Kelurahan Kebon Melati, Tanah Abang,.
Nomor 1825/-1.774.151 tanggal 29 Maret 2019 oleh Plt Ka.Dinas SDA Provinsi DKI Jakarta. Ini sudah sesuai dan memenuhi syarat untuk diproses menjadi aset Pemprov DKI Jakarta, papar Ginting.
Kabag Penataan Kota Lingkungan Hidup Jakarta Pusat Munjir Mujadi menjelaskan PT Jakarta Realty berlokasi di gedung Thamrin City 6 th, Jalan Boulevard merupakan pemegang Surat Izin Penunjukan Penggunaan Tanah (SIPPT) No 1319/-1.711.5 tanggal 17 Mei 2004 akan menyerahkan kewajiban fasos fasum berupa lahan seluas 950 m2 dan bangunan konstruksi berupa rumah jaga operator dengan ukuran 24 m2, jembatan penghubung.
Pemagaran sisa lahan, penurapan dan perapihan kali gendong, perbaikan saluran serta taman untuk penghijauan di sekitar IPAL.
Jumlah pemegang SIPPT di wilayah Jakarta Pusat sebanyak 172, namun yang baru menyerahkan fasos fasum ke Pemrov DKI Jakarta baru sekitar 20 senilai 1.4 Triliun, tambah mantan Camat Senen. (esa)