Dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila, Kejaksaan Agung RI gelar upacara yang dipusatkan di lapangan Apel Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) Kejaksaan RI, Jakarta, Sabtu (1/6/19).
Upacara Peringatan Hari Lahirnya Pancasila di awali dengan pengibaran bendera merah putih dan pembacaan UUD 1945 yang di bacakan oleh Dr.Gregorius Hermawan, Kasubid Evaluasi pada Pusat Diklat Manajemen dan Kepemimpinan.
Wakil Jaksa Agung RI, Dr. Arminsyah memimpin upacara dan membacakan amanat Kepala Badan Ideologi Pancasila (KBIP).
“Pancasila Mampu Menyatukan Kita Semua Sebagai Suatu Bangsa Dan Hidup Dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata Wakil Jaksa Agung, Dr. Arminsyah.
Arminsyah melanjutkan Sebagaimana Yang Sudah Kita Ketahui Semua Bahwa Kondisi Geografis Yang Memposisikan Wilayah Indonesia Sebagai Negara Kepulauan Makin Memperkokoh Konsep Dan Keyakinan Akan “Tanah Air Indonesia”.
Kesatuan Gugusan Pulau Yang Berada Di Antara Dua Samudera, Pasifik Dan Hindia, Serta Diantara Dua Benua, Asia Dan Australia, Meneguhkan Bahwa Kita Sebagai Bangsa Memiliki Ruang Hidup Tanah-Air Sebagai Suatu Kesatuan.
“Ada Relasi Dan Perpaduan Antara Darat Dan Laut Yang Saling Menguatkan,” ujar Arminsyah
Sebagaimana Dalam Konsep Wawasan Nusantara. Di Wilayah Nusantara Tumbuh Flora Dan Fauna Yang Beragam. Keberagaman Secara Natural Merupakan Karakteristik Dari Ke Indonesiaan.
Demikian Pula Secara Antropologis Dan Sosiologis Keberagaman Ras, Etnis, Agama, Kepercayaan Dan Budaya Yang Ada Di Indonesia Sudah Ada Sejak Masa Pra Aksara Hingga Sekarang. Kita Indonesia Hidup Dan Bahagia Dalam Keberagaman.
Pancasila Sebagai Dasar Negara, Ideologi Negara Dan Pandangan Hidup Bangsa Yang Digali Oleh Para “Pendiri Bangsa” Merupakan Suatu Anugerah Yang Tiada Tara Dari Tuhan Yang Maha Esa Buat Bangsa Indonesia.
Walaupun Kita Sebagai Bangsa Masih Belum Secara Sempurna Berhasil Merealisasikan Nilai-Nilai Pancasila, Kita Akui Bahwa Eksistensi Ke Indonesiaan Baik Sebagai Bangsa Maupun Sebagai Negara Masih Dapat Bertahan Hingga Kini Berkat Pancasila.
Pancasila Sebagai Suatu Keyakinan Dan Pendirian Yang Asasi Harus Terus Diperjuangkan. Keberagaman Kondisi Geografis, Flora, Fauna Hingga Aspek Antropologis Dan Sosiologis Masyarakat Hanya Dapat Dirajut Dalam Bingkai Kebangsaan Yang Inklusif.
Proses Internalisasi Sekaligus Pengamalan Niai-Nilai Pancasila Harus Dilakukan Dan Diperjuangkan Secara Terus Menerus.
“Pancasila Harus Tertanam Dalam Hati Yang Suci Dan Diamalkan Dalam Kehidupa Sehari Hari,” ujarnya.
Berkat Pancasila Yang Berkelindan Dengan Nilai-Nilai Inklusivitas, Toleransi Dan Gotong-Royong Keberagaman Yang Ada Menjadi Suatu Berkah.
Berkat Pancasila Sebagai Bintang Penuntun Keberagaman Yang Ada Dapat Dirajut Menjadi Identitas Nasional Dalam Wadah Dan Slogan “Bhineka Tunggal Ika”.
Dalam Konteks Itulah, Sesuai Dengan Pesan Presiden Jokowi Bahwa, Memperingati Dan Merayakan Hari Kelahiran Pancasila Setiap Tanggal 1 Juni Merupakan Suatu Keniscayaan.
Kita Berusaha Mengenang Dan Merefleksikan Momentum Sejarah Dimana Pendiri Bangsa Berhasil Menggali Nilai-Nilai Fundamental Bangsa Indonesia Sebagai Dasar Negara Sehingga Bangsa Nusantara Yang Beragam Dapat Bersatu Dan Menyatu Sebagai Satu Bangsa.
Sebagai Bangsa Besar Kita Tidak Akan Meninggalkan Sejarah, Apa Yang Oleh Bung Karno Pernah Disebut “Jas Merah”.
Untuk Menghormati Jasa Pendiri Bangsa Sekaligus Meneguhkan Komitmen Terhadap Ideologi Negara Itulah Kita Memperingati Hari Kelahiran Pancasila Sebgai Salah Satu Kebanggaan Nasional (National Pride).
Peringatan Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni Bukan Sesuatu Yang Terpisah Dari Meomentum Perumusan “Piagam Jakarta” Oleh “Panitia Kecil” Tanggal 22 Juni Dan Pengesahan Pancasila Dalam Pembukaan Uud 1945 Oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (Ppki) Tanggal 18 Agustus 1945.
Jadi 3 Peristiwa Penting Tersebut Merupakan Satu Kesatuan Yang Tidak Terpisahkan.
Dengan Demikian, Kita Harapkan Perdebatan Tentang Kelahiran Pancasila Sudah Tidak Diperlukan Lagi. Yang Diperlukan Mulai Saat Ini Adalah Bagaimana Kita Semua Mengamalkan Dan Mengamankan Pancasila Secara Simultan Dan Terus Menerus.
Nampak para pejabat eselon I Para Jaksa Agung Muda, Kepala Badan Diklat Kejaksaan, Para staf ahli Jaksa Agung para pejabat eselon II dan III, sederet pegawai, Kejati DKI Jakarta mengikuti upacara dengan khusuk dan khidmat. (Dohan.