Pesona Air Terjun di Kecamatan Pemekaran Bukit Santuai Kotim

Sampit, Koranpelita.com

Kecamatan Bukit Santuai pemekaran dari Kecamatan Mentaya Hulu di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Provinsi Kalteng, semakin bergeliat mengejar ketertinggalan di tengah keterbatasan.

Camat Bukit Santuai Drs Pungkal, MSM melalui stafnya sabtu ( 25/5) menginformasikan, kecamatan yang dipimpinnya memiliki 14 desa, pemekaran dari Kecamatan Mentaya Hulu dan merupakan salahsatu dari 17 kecamatan yang ada di Kotim.

Drs Pungkal, MSM adalah Camat Bukit Santuai yang mulai bertugas sejak tahun 2018. Camat yang pertama adalah Hawianan, S.Sos sejak tahun 2008 sampai dengan tahun 2013 , kemudian camat yang kedua Yudharno, SAg, MSM tahun 2013- 2016 dan Drs Waren, MSi Camat Bukit Santuai tahun 2016 sampai tahun 2018.

Menurutnya, potensi wisata alam juga dimiliki kecamatannya seperti air terjun.

Sedangkan sinyal komunikasi yang ada tower Telkomsel cuma di Desa Tumbang penyahuan.

Pengadaan Jaringan komunikasi berbasis paket data sudah di anggarkan lewat dana desa di Desa Tumbang Saluang dan Tumbang Tawan tahun 2019 ini.

Dari 14 desa yang ada di Bukit Santuai, baru satu desa yaitu Tumbang Tilap sudah masuk PLN, dimana pengoprasiannya menunggu KWH yang berdekatan dengan ibukota Kecamatan induk Mentaya, yakni Kuayan.

Selain itu karena adanya investasi perkebunan sawit dan perkayuan disini warganya juga ada yang bekerja di perkebunan sawit dan perkayuan. Disamping banyak juga yang masih bertani.

Ditambahkannya, masih banyak desa di kecamatannya yang melewati Sungai Kuayan. Selain beberapa desa yang melewati Sungai Mantobar dan Sungai Penyahuan.

Kecamatan Bukit Santuai sebelah utara dan timur berbatasan dengan Kecamatan Telaga Antang, sebelah barat dengan Kabupaten seruyan dan sebelah selatan dengan Kecamatan induk Mentaya Hulu.Kondisi geografisnya perbukitan.

Juga masih ada desa di kecamatan yang dipimpinnya masih menggunakan transportasi air.

Jumlah penduduk Kecamatan Bukit Santuai berdasarkan data BPS tahun 2017 kurang lebih 11.863 jiwa.

Sedangkan fasilitas kesehatan hampir di setiap desa terdapat Pustu dan Posyandu.

Sedangkan Puskesmas ada di ibukota kecamatan. Namun tenaga medis masih kurang.

Sektor pendidikan hampir setiap jenjang dari SD sampai SMK ada di Bukit Santuai, tetapi tenaga pengajarnya dirasakan juga masih kurang. (Ruslan AG).

About redaksi

Check Also

Polda Jateng Ungkap 28 Kasus Pidana Perdagangan Orang, 40 Korban Diselamatkan

Semarang,KORANPELITA.Com– Polda Jateng berhasil ungkap 28 kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) pada bulan November …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca