Tembaga Mulia Semanan Targetkan Penjualan Realistis

 

Jakarta, Koranpelita.com

Perseroan memahami selain persaingan yang akan semakin ketat tahun mendatang, apalagi tahun 2019 ini merupakan tahun politik, yang secara tidak langsung mempengaruhi kuantitas penjualan.

Oleh karena itu, Perseroan telah menyesuaikan target penjualan untuk tahun 2019 sedikit lebih rendah dari target tahun sebelumnya, namun tetap menargetkan kenaikan laba Perseroan.

Demikian dikemukakan Presdir PT Tembaga Mulia Semanan Tbk, Satoshi Tosaka, usai mengadakan Public Exspose dalam rangka Rapat Umum Pemegang Saham Tahun di Jakarta, Rabu (15/5/2019).

Ia menjelaskan, penurunan target penjualan ini berdasarkan pada trend permintaan serta perkiraan kebutuhan tembaga dan aluminum oleh pabrik kabel nasional.

Seperti diketahui, perusahaan ini adalah salah satu pemasok bahan baku kabel berupa copper rod dan aluminium rod.

Meski demikian, Perseroan tetap akan melakukakn antisipasi kemungkinan adanya lonjakan permintaan. Perseroan mengharapkan dapat berkontribusi lebih aktif dalam pengembangan infrastruktur yang menjadi fokus Pemerintah saat ini.

Perseroan optimis target pertumbuhan ekonomi tahun 2019 sebesar 5,30 persen seperti telah disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati akan terwujud.

Tosaka menambahkan, Perusahaan Listrik Negara (PLN) sudah mulai membuka proyek-proyek untuk pembangunan baru, baik pembangkit, transmisi maupun distribusi. Apabila seluruh proyek tersebut direalisasikan, maka ini akan menjadi prospek yang menjanjikan untuk Perseroan pada 2019.

Disebutkan juga realisasi penjualan tahun 2018 mencapai 737 juta dolar AS dengan laba 6,4 juta dolar AS. Sebanyak 15 persen dari laba bersih tersebut akan dikeluarkan sebagai deviden

Sementara itu, lanjut Tosaka, prospek usaha dan aspek pemasaran tahun ini, Perseroan juga akan menggenjot ekspor guna menunjang penjualan. Dari total penjualan, hampir 30 persen adalah ekspor ke negara negara antara lain ke negara-negara Asia Tenggara, Bangladesh, Cina, India, Australia,dan New Zealand.

Dalam setahun, Perseroan menyerap atau mengkonsumsi copper cathode 100.000 ton dan aluminium ingot sebanyak 35.000 ton. Raw material tersebut diperoleh dari PT Smelting Gresik, sedangkan aluminium ingot diperoleh dari lnalum. Saat ini Perseroan memperkerjakan karyawan sebanyak 339 orang.

Menurut Tosaka, pertumbuhan perekonomian yang terjadi di Indonesia saat ini perlu didukung oleh banyak fasilitas. Ketersediaan listrik adalah salah satu hal yang sangat penting untuk keberlangsungan pembangunan di Indonesia. (iz)

About redaksi

Check Also

Ketua DPP PKS: Rendahnya Pendapatan Jadi Tantangan Kinerja APBN 2024

Jakarta, Koranpelita.com Ketua DPP PKS menanggapi paparan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyebutkan Anggaran Pendapatan dan Belanja …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca