Sampit, Koranpelita.com
Pasar Ikan Mentaya yang terletak di Kompleks PPM Sampit, Selasa malam (7/5) sekitar pukul 24.00 WIb, bahkan sudah memasuki dinihari Rabu ( 8/5), terlihat aktivitas penjual ikan sudah bergeliat.
Pantauan di lapangan, mulai banyak mobil pick up pengangkut ikan terparkir di pasar tradisional terbesar di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Provinsi Kalteng. Dari mobil pick up seperti tak pernah berhenti untuk memenuhi kebutuhan akan ikan di daerah ini.
Sejumlah pedagang ikan ketika dikonfifmasi mengatakan , harga ikan memasuki hari ketiga bulan puasa tidak naik. Sedangkan untuk jenis ikan laut datang dari Banjarmasin , Kalimantan Selatan dan Kuala Pembuang di Kabupaten tetangga Seruyan.
Sementara untuk ikan tawar baik ikan sungai maupun dari peternakan tambak, ada yang datang dari Palangka Raya dan daerah lainnya. Terlihat pedagang pengecer juga sibuk menyusun ikan yang telah dibeli ke dalam mobil pick upnya untuk di jual ke pedalaman Kotim.
Menurut Basri (38) setiap hari ia lakoni pekerjaan ini dan sudah berjalan selama lima tahun. Dari jam sepuluh malam ia sudah berada di PPM Sampit mempersiapkan sejumlah ikan, tahu dan tempe serta sayur- sayuran untuk di jual ke pedalaman Kotim.
Ada yang di jual ke ke Desa Sebabi kecamatan Telawang, desa Sangai Kecamatan Telaga Antang dan di Kecamatan Parenggean. Setiap jam dua malam mereka berangkat ke pasar kecamatan tujuan untuk mengais rejeki.
Dimana jarak tempuh paling dekat sekitar 70 km dari Sampit. Selebihnya ada yang jarak tempuhnya ratusan kilo meter lebih dari Sampit.
Sementara itu Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Kadisdagprin) Kotim, Redy Setiawan, SH, MH mengatakan , untuk menjaga kebersihan Pasar PPM Sampit dari aktivitas bongkar ikan dan bau menyengatnya , pihaknya telah menggandeng koperasi untuk melakukan kebersihannya. Di mana setiap mobil pengangkut ikan tersebut dipungut Rp20 ribu. (Ruslan AG)