Banjarmasin, Koranpelita.com
Kendati belum secara resmi menjadwal secara pasti kapan waktu keberangkatan wakil rakyat tingkat provinsi ke luar negeri, Namun, rencana tersebut bakal segera terealisasi.
Sebab, tujuan negara yang akan dikunjungi pun sudah mulai menemukan titik terang yakni ke Asia Timur, diataranya Jepang, Korea Selatan atau Negeri Tirai bambu atau Tiongkok.
Hal itu terungkap, dalam ekspos yang digelar Nicky Travel Surabaya selaku event organizer bersama jajaran DPRD Kalsel serta dihadiri Kepala Pusat Fasilitasi Kerjasama Sekretariat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Nelson Simanjutak, gedung ‘B’ DPRD Kalsel di Banjarmasin, Kamis (2/5/2019).
Kepastian tersebut diperkuat Permendagri 29/2016 yang mengatur lawatan keluar negeri legislator tidak ada larangan, sepanjang memenuhi kriteria yang diatur dalam regulasi seperti pendidikan, studi banding, seminar, lokakarya, konferensi, promosi potensi daerah, kunjungan persahabatan atau kebudayaan, pertemuan internasional, penandatanganan Mou, sebagai pembicara atau kerjasama pemda dengan pihak luar negeri.
“ Sejauh memenuhi aturan yang ditentukan, kunjungan keluar negeri boleh aja,” ujar Nelson Simanjutak saat itu.
Menurut dia, untuk tugas kedinasan keluar negeri dibatasi maksimal hanya 5 orang. Jika ingin berangkat berjamaah, maka tujuannya harus mengikuti pelatihan pendidikan atau seminar lokarya yang berafiliasi kepentingan banyak dan hanya di satu kota.
Bahkan, Nelson menyebutkan, keluarga pun boleh ikut serta dengan catatan biaya sendiri. Tapi diapun mengingatkan, agar legislator tidak menyalahgunakan anggaran daerah untuk kepentingan pribadi.
Untuk rencana kunker 55 anggota DPRD Kalsel ini menurut dia belum ada usulan ke pihaknya, sehingga belum diketahui pasti mendapat persetujuan atau tidak.
Perwakilan Nicky Travel, Indah menyebutkan, denegan pagu anggaran 65 juta rupiah perorang wakil rakyat kalsel hanya bisa melancong ke asia Timur seperti Jepang Korea Selatan dan Tiongkok.
Namun itupun bentuk kegiatan tidak harus berupa pelatihan atau pendidikan, karena akan menambah pengeluaran. “ Yang paling memungkinkan hanya kunjungan kerja dengan membentuk kelompok, setiap 5 orang melakukan lawatan ke kota yang berbeda dinegara tujuan,” kata dia.
Salahsatu anggota komisi III DPRD Kalsel, Farah Amalia, mengaku secara pribadi belum bisa memastikan berangkat atau tidak.
Alasannya perlu pertimbangan dan harus membicarakannya dengan koleganya sesama wakil rakyat. Namun dalam penilaiannya, kunjungan keluar negeri sangat bermanfaat bagi pembangunan daerah dengan mengaplikasikan ilmu yang didapat dinegara tujuan.
Sementara Wakil Ketua Komisi I DPRD Kalsel Suripno Sumas mengatakan, tujuan negara yang akan dikunjungi pihaknya masih menunggu koordinasi even organizer sebagai penyedia kegiatan namun menurutnya kemungkinan besar ke Tiongkok atau Korea Selatan guna belajar menimba ilmu terkait pengelolaan persampahan.(ipik)