Astrabi siap menghasilkan pesilat profesional menuju Go Internasional
Jakarta, Koranpelita.com
Untuk mengusung dan melestarikan budaya betawi khususnya pencak silat diperlukan kerjasama yang baik antara stekholder dan Pemda DKI Jakarta.
Tak Pelak Asosiasi Silat Tradisi Betawi Indonesia (Astrabi) adakan festival Pencak Silat Betawi pada sabtu/minggu (20-21/04/2019) dengan menghasilkan pesilat-pesilat profesional dan berprestasi sesuai harapan.Acara tersebut berlangsung di Gor Ciracas Jakarta. Dengan Target Go Internasional. Benarkah?
“Orientasi kita sekarang ini konteksnya sudah tidak lagi melestarikan tetapi lebih ke pengembangan silat itu sendiri.Sesuai Motto Astrabi ‘dari tradisi menuju prestasi’ karena kedepan festival silat betawi adalah tidak hanya Go Nasional tetapi Go Internasional,” ujar Anwar Al Batawi selaku Ketua Umum AstrabiIl, kepada sejumlah media termasuk KORANPELITA.COM, belum lama ini di Jakarta.
Menurut Anwar tujuan diselenggarakan Festival Silat Tradisi Betawi, adalah rangka melestarikan dan mengembangkan silat tradisi dan membuat perguruan silat lebih profesional hingga pada akhirnya dapat mengimplementasikan Peraturan Daerah (Perda) dan Peraturan Gubernur (Pergub) agar para guru silat mencapai kesejahteraannya karena beladiri Silat.
“Sejak Perda diberlakukan perkembangan Silat Tradisi Betawi cukup pesat. Bahkan dari luar daerah bahkan luar negeri pun banyak yang ingin tahu dan belajar tentang Silat Betawi yang selama ini diumpetin di kamarnya masing-masing. Mulai Perda digulirkan, para tradisi mulai berani keluar karena mereka ingin mengekspresikan kemampuan mereka. Namun, tetap diharapkan pemerintah daerah bisa memberikan ruang lebih banyak lagi kepada kami yang pada akhirnya tujuan kami prestasi,” tuturnya.
Dikatakan Anwar target Astrabi kedepannya adalah ikut kejuraan dunia baik di Malaysia maupun di Thailand dengan mengirimkan pesilat – pesilat yang handal dan berprestasi.
“Kami berharap orang yang belajar Silat Betawi, khususnya orang Betawi mampu menghantarkan sampai ke tingkat internasional, bukan hanya dalam konteks budaya tetapi dalam konteks olahraga prestasi.Kita akan jadikan budaya silat menjadi sebuah industri,” imbuhnya.
Anwar menambahkan di bawah Astrabi ada sekitar 160 perguruan dari beberapa aliran Silat Betawi. Di mana, untuk wilayah Jakarta ada sekitar 300 aliran dari total 600 lebih aliran yang tercatat.
“Ketika saya dalami, masih banyak lagi yang belum terkuak. Karena saya bilang, selama ini Silat Betawi disimpan di dalam dapur masing-masing. Artinya tidak boleh oranglain tahu. Tapi ketika Astrabi keluar, mereka mulai mau mengekspresikan apa yang mereka miliki, yang akhirnya kami mendapatkan aliran-aliran baru yang selama ini terpendam,” tegasnya.
Ketika disinggung grand design budaya betawi menurut Anwar pengelolaan budaya betawi dengan management modern namun esensi tradisinya tetap tidak akan dihilangkan karena jualan kita disitu.
“Pencak silat adalah jatidiri bangsa yang harus terus dimodernisasi supaya bisa menjadi industri.Negara lain bisa kenapa kita tidak,” terangnya.
Dalam festival tersebut selain hadir tokoh silat Indonesia, Eddie Marzuki Nalapraya, juga kegiatan tersebut mendapat aspresiasi dari Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi DKI Jakarta, Kadispora DKI Jakarta M. Firdaus, menjelaskan saat ini Gubernur sedang memprogramkan olahraga sepanjang tahun di DKI Jakarta.
Artinya, interaksi sosial kepada masyarakat salah satunya melalui pertandingan maupun lomba-lomba yang ada di DKI, seperti pencak silat yang selama ini meruapakan kegiatan tradisi.
“Kami berterima kasih kepada Astrabi yang telah menyelenggrakan acara ini (Festival Pencak Silat Tradisi Betawi) dengan melakukan koordinasi kepada Dispora DKI, yang saya lihat cukup meriah. Di mana bukan hanya lokal dari wilayah Jakarta saja, tetapi mengundang dari luar Jakarta. Ke depan saya berharap meningkatkan kegiatan ini, baik dari kualitas maupun kuantitas agar semangat dari tradisi menuju prestasi dapat tercapai. Harapannya dari GOR Ciracas ini akan muncul atlit pencak silat tingkat dunia, yang dapat mengharumkan bangsa Indonesia,” tuturnya.
Tak hanya itu demi memajukan dan memasyarakatkan olahraga demi menciptakan kebugaran kepada warganya, Pemprov DKI melalui kebijakan Gubernur, seluruh fasilitas GOR yang diminati masyarakat, saat ini sedang direvisi Pergub-nya.
“Kami akan gratiskan penggunaannya. Jadi nanti masyarakat bisa menggunakan fasilitas GOR secara Free tanpa dipungut bayaran. Ini sedang direvisi Pergub-nya. Nantinya, masyarakat bisa tertarik masuk ke GOR, dan ini dalam waktu yang tidak lama lagi. Itu salah satu bentuk dukungan Pemda kepada masyarakat dengan menggratiskan GOR,” tandasnya.(han)