Jakarta, Koranpelita.com
Tank jenis BMP 3F bergerak memasuki pintu rampa (ramp door) KRI Teluk Amboina 503. Kendaraan amfibi tempur marinir tersebut melaksanakan proses embarkasi yaitu proses pemuatan material tempur dari daratan (pelabuhan) ke dalam kapal, baik LST (Landing Ship Tank) atau LPD (Landing Platform Dock).
Itu merupakan bagian dari proses latihan embarkasi dan debarkasi yang digelar Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) Jakarta di Dermaga Beaching dan KRI, Mako Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (10/4).
Kegiatan latihan berlangsung selama satu bulan yang telah dimulai sejak tanggal 2 hingga 12 April 2019 diikuti 200 Prajurit Satlinlamil Jakarta. Adapun materi yang diberikan kepada peserta meliputi prosedur dalam pelaksanaan embarkasi dan debarkasi personil dan materil.
Panglima Kolinlamil Laksda TNI Heru Kusmanto, S.E., M.M. memerintahkan kepada Komandan Satlinlamil Jakarta untuk melaksanakan latihan Embarkasi/Debarkasi sebagai bagian dari Operasi Pendaratan Administrasi (Opsratmin) yang merupakan domain Kolinlamil dalam Operasi Gabungan TNI.
Latihan setingkat L-3 Terpadu dengan melibatkan Marinir sebagai pasukan pendarat bertujuan untuk memantapkan dan meningkatkan kemampuan prajurit Kolinlamil dalam melaksanakan Embarkasi/Debarkasi. Disamping ini adalah latihan parsial Kogasgabratmin dalam menghadapi Latihan puncak TNI AL Armada Jaya XXXVII dan Latihan Gabungan TNI tahun 2019.
“Materi latihan meliputi Prosedur Embarkasi debarkasi, perhitungan muat kapal, latihan naik turun jaring/operasi pindah dan proses pengambilan keputusan militer dalam rangka mendukung OMP maupun OMSP,” jelas Pasops Satlinlamil Jakarta Letkol Laut (P) Wendy Nizwar Rizaldy, S.Sos.
Latihan ini juga menjadi evaluasi terhadap perangkat lunak atau petunjuk-petunjuk pelaksanaan latihan apakah masih relevan dihadapkan dengan adanya modernisasi alutsista TNI AL, sehingga akan ada penyesuaian doktrin dalam latihan Embarkasi/Debarkasi.
Komandan Satlinlamil Jakarta Kolonel Laut (P) Hery Winarno menambahkan, Satlinlamil Jakarta adalah salah satu unsur satuan pelaksana pembinaan personel dan material dituntut harus mampu menyediakan prajurit-prajurit yang profesional didukung dengan kesiapan alutsista yang dipertanggungjawabkan kepadanya guna menjawab tugas pokok Kolinlamil. Kolinlamil sebagai Kotama pembinaan operasional saat ini mengoperasikan berbagai jenis KRI antara lain Angkut Tank (AT), Bantu Umum (BU), Bantu Angkut Personel (BAP), dan jenis Landing Platform Dock (LPD).(ay)