Magelang, Koranpelita.com
Presiden Joko Widodo, Sabtu (23/3) bersilaturahmi dengan keluarga besar Pondok Pesantren Darussalam Timur Watucongol Muntilan Magelang. Sejak pagi, para santri maupun warga memadati area pesantren didirikan Kiai Abdurrauf bin Hasan Tuqa, pada tahun 1820.
Selain keluarga besar pesantren, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo bersama istri Siti Atikoh menyambut kehadiran Joko Widodo di ndalem pengasuh.
Kiai Abdurrauf adalah salah seorang senapati perang Pangeran Diponegoro. Nasab Kiai Hasan Tuqa sendiri sampai kepada Sunan Amangkurat Mas atau Amangkurat III. Karena itu, sebagai keturunan raja Kiai Hasan Tuqa juga memiliki nama sebutan lain, yaitu Raden Bagus Kemuning.
Mbah Mad adalah salah seorang kiai yang cukup disegani banyak kalangan lintas golongan, para ulama dan pejabat. Sejak kecil, ia dikenal memiliki ilmu yang tidak dimiliki para kiai pada umumnya.
Salah seorang putra (alm) KH Ahmad Abdul Haq Dalhar (Mbah Mad), KH Agus Aly Qayshar, menceritakan, salah satu kelebihan Mbah Mad yang dimiliki sejak kecil adalah mengetahui makam para wali yang sebelumnya tidak diketahui oleh masyarakat sekitar. Yang pada awalnya, makam seseorang itu dianggap biasa oleh masyarakat, justru Mbah Mad memberi tahu kalau itu makam seorang wali. Kelebihan ini merupakan warisan dari abahnya, Mbah Dalhar.
Mbah Mad menghembuskan nafas terakhirnya dalam usia 82 tahun di Rumah Sakit Harapan Kota Magelang, Kamis, 8 Juli 2010, sekitar pukul 05.50. (pur)