Jakarta, Koranpelita.com
Wakil Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan Isnawa Adji menegaskan, kearifan lokal budaya Betawi di Jakarta Selatan harus dipertahankan. Agar kecintaan terhadap budaya Betawi semakin tumbuh di setiap warga Jakarta.
“Saran saya, sebetulnya kita tidak perlu malu, bahwa di Jakarta Selatan ini kan banyak SKPD-nya. Di bawah Pemkot Jaksel ini banyak, ada sekolah, kantor-kantor. Mulai dari sekarang harus lebih menggunakan produk-produk Budaya Betawi,” ujar Isnawa Adji.
Menurut Isnawa, saat ini bangunan halte-halte di Jakarta Selatan banyak bernuansa Budaya Betawi. Ini dapat dilihat di kantor kelurahan ataupun kecamatan.
“Namun tidak cukup di bangunannya saja. Aparat kelurahan dan kecamatan sudah mulai memasukkan unsur budaya Betawi dalam kegiatan perkantoran. Misalnya, kita setiap Kamis sudah mulai memakai pakaian bernuansa Betawi, seperti menggunakan cukin Betawi,” tegasnya.
Isnawa menjelaskan, setiap wilayah tentu berusaha dalam mempertahankan kebudayaan masing-masing. Bali misalnya, kunjungan turis yang datang baik dari dalam maupun luar negeri, tidak serta merta membuat budaya yang melekat hilang di dalam diri masyarakat.
“Karena itu kita punya tugas berat untuk mempertahannya kearifan lokal Betawi. Karena di Jakarta Selatan ini punya potensi yang sangat besar. Di era yang demikian pesat ini, perkembangan demikian pesat, kita jangan sampai meninggalkan budaya kita dan terpengaruh budaya asing,” ucapnya.
Sementara Ketua Panitia Budaya Betawi Jakarta Selatan Fiesta Rini Irawan mengatakan, kurang lebih ada 35 Industri Kecil dan Menengah (IKM) binaan Suku Dinas Perindustrian dan Energi Jakarta Selatan yang mengikuti kegiatan ini.
“Dalam kegiatan ini kita mengkhususkan produk Betawi, seperti Batik Betawi Terogong, Batik Betawi Gandaria, kita juga ada dodol Betawi dari Jaksel, dan kerak telor,” terang Rini. (endah sayani)