Kepala Dinas Pendidikan Angkatan Laut (Kadisdikal) Laksamana Pertama TNI Dr. Ivan Yulivan, S.E., M.M., CHRMP., M.Tr (Han) memberikan kuliah umum dihadapan 212 mahasiswa Pascasarjana, Sarjana dan Diploma Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut di Gedung Nipah Kampus STTAL.Jl. Bumimoro Morokrembangan Surabaya. Rabu (27/2).
Surabaya, Koranpelita.com-Komandan Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut Dan STTAL) Laksamana Pertama TNI Ir. Avando Bastari M.Phil beserta seluruh Civitas Akademika STTAL, mengucapkan terima kasih dan penghargaan tinggi atas kehadiran Kadisdikal di kampus STTAL dalam rangka memberikan kuliah umum kepada para mahasiswa STTAL dengan tema ” Tantangan Global, Analisa serta Pemikiran Kesisteman Dalam Pengembangan Profesionalisme TNI AL”.
Dalam perkuliahan umum yang diberikan Kadisdikal diharapkan para mahasiswa Pascasarjana, Sarjana serta Diploma dapat memacu semangat untuk senantiasa berpikiran jenius dalam mensikapi berbagai persoalan yang di hadapi para mahasiswa dalam mengembangkan system teknologi kedepan.
Komandan STTAL menyampaikan globalisasi merupakan proses penduniaan, artinya segala aktifitas kini di perhitungkan untuk kepentingan dunia. Tidak ada bangsa di dunia ini yang hidupnya statis dan homogeny, semuanya serba heterogen, sehingga antar bangsa harus saling berinteraksi, berkomunikasi dan berkolaborasi untuk membangun suatu masyarakat megakompetisi yang terbuka, memiliki karakter dinamis, inovatif, aktif dan kreatif.
Proses globalisasi telah melahirkan suatu era yang disebut dengan ” Revolusi Industri 4.0 ” dimana setiap teknologi baru selalu di tandai dengan system ciber physical seperti artificial inteligence, advance robotic, autonomous vehicle, 3d printing, virtual reality dan crypto currency. Kehadiran revolusi industry 4.0 tersebut menjadikan setiap sumber daya manusia secara individual mau tidak mau harus bisa mengantisipasi dengan mempersiapkan dirinya agar mampu menguasai, mengelola dan mengembangkan system teknologi yang ada di dalamnya.
Begitu kompleksnya persoalan yang dibawa oleh globalisasi sehingga lahirlah kesadaran global untuk memecahkan persoalan dengan menggunakan analisa dan pendekatan berpikir kesisteman, yakni cara berpikir dan memecahkan masalah berbasis kesisteman. Dalam pendekatan berpikir kesisteman suatu masalah senantiasa di analisa secara holistic, dan dipecahkan secara integrative, dimana satu dengan lainnya saling bergantung, membutuhkan, memberi dan saling membantu untuk mencapai tujuan yang diharapkan.(ay)