Semarang,Koranpelita.com
Musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) 2021 digelar secara virtual oleh Pemprov Jateng. Meski begitu, antusiasme masyarakat untuk memberikan masukan terkait perencanaan pembangunan daerah masih cukup tinggi.
Tercatat hingga saat ini, terdapat 27.808 usulan perencanaan pembangunan dari masyarakat yang masuk dalam website resmi. Total anggaran dari usulan yang disampaikan masyarakat itu sebesar Rp 31,7 triliun.
“Usulan itu terdiri dari usulan bantuan Kabupaten/Kota dan desa sebesar Rp 8,2 triliun, usulan sektoral Kabupaten/Kota Rp 8,4 triliun, pokir DPRD Rp 4,5 triliun, musrenbang desa Rp 43,1 miliar dan usulan dari masyarakat lainnya Rp 10,4 triliun. Total ada 27.808 usulan dengan anggaran Rp 31,7 triliun,” kata Pj Sekda Jateng, Prasetyo Aribowo dalam acara Musrenbang Perubahan RPJMD Provinsi Jateng 2018-2023 dan RKPD tahun 2022 di Gradhika Bhakti Praja, Rabu (14/4/2021).
Masukan itu lanjut dia, dimungkinkan akan bertambah mengingat batas waktu memberikan masukan dan usulan dari masyarakat ditutup pada Kamis (15/4/2021) besok.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah mengapresiasi semangat masyarakat ikut terlibat dalam perencanaan pembangunan daerah. Terbukti, meski daring namun antusias masyarakat tetap tinggi.
“Akan tetapi usulan itu angkanya sudah melebihi kapasitas anggaran, maka nanti keputusannya tinggak politik. Dari eksekutif dan legislatif akan bicara. Maka tadi saya terimakasih DPRD ikut hadir,” kata Ganjar.
Ganjar menjelaskan, potensi anggaran Pemprov Jateng tak mungkin memenuhi semua usulan dari masyarakat itu. Untuk itu, maka nantinya akan diputuskan skala prioritas dari masing-masing usulan dan mempertimbangkan kepentingan daerah.
“Nanti diputuskan mana yang skala prioritas dan daerah mana kepentingannya apa. Semuanya harus sesuai dengan RPJMD,” terangnya.
Ganjar juga meminta, agar semua usulan dan masukan dari masyarakat itu masuk dalam sistem dan transparan. Argumentasi dan data yang dilampirkan harus sesuai. Verivikasi harus dilakukan dari setiap usulan itu. (sup )