Nasabah Bank Sultra Raih Hadiah Rp 500 juta Undian Nasional Tabungan Simpeda

Jakarta,Koranpelita.com

Wabah virus korona melanda dunia dan menginfeksi umat manusia. World Health Organization (WHO) menetapkan corona sebagai pandemik. Indonesia juga menetapkan pandemik Covid-19 ini sebagai bencana nasional sejak Sabtu 14 Maret 2020 atau tepatnya  sudah satu tahun pada bulan ini. Wabah corona ini membawa dampak ikutan. Di bidang ekonomi, muncul ketidakpastian dunia usaha seperti anjloknya saham di berbagai negara, turun drastisnya pendapatan perusahaan, terjun bebasnya kurs mata uang. Banyak negara dibayangi krisis ekonomi.

Sebagai Regional Champion, Bank Pembangunan Daerah yang berada dari Aceh sampai dengan Papua dalam konteks adaptasi kebiasaan baru atau new normal terus melakukan transformasi dan terus mengkampanyekan protokol kesehatan dalam setiap kegiatannya. Selain itu melalui Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda), Bank Pembangunan Daerah se-Indonesia senantiasa berusaha memberikan yang terbaik untuk nasabah tercintanya dan salah satunya dengan tetap melaksanakan customer loyalty program berupa program Undian Nasional Tabungan Simpeda secara daring.

Undian Nasional Tabungan Simpeda yang dikemas dalam tajuk Panen Rejeki bank BPD kali ini memasuki periode ke-2 Tahun XXXI-2021 dengan menyuguhkan total hadiah sebesar Rp 3 Miliar untuk 584 nasabah Tabungan Simpeda seluruh Indonesia.

Dalam penarikan Undian Nasional periode kali ini, Nasabah Bank Sultra memenangkan hadiah utama sebesar Rp 500 juta. Kemudian hadiah kedua masing-masing Rp 100 juta untuk 4 pemenang dimenangkan oleh nasabah Bank Kalbar, Nasabah Bank Nagari, Nasabah Bank Jatim, dan Nasabah Bank Aceh Syariah.

Untuk dapat mengikuti program Panen Rejeki Bank BPD juga cukup mudah, hanya dengan membuka Tabungan Simpeda di bank Pembangunan Daerah (BPD) yang ada di masing-masing daerah, serta terus meningkatkan saldonya akan memiliki peluang besar memenangkan hadiahnya. Karena setiap kelipatan dari Rp 50.000,- saldo Tabungan Simpeda Bank Pembangunan Daerah, nasabah mendapatkan 1 nomor undian.

Ketua Umum Asbanda yang juga Direktur Utama Bank Jateng, Supriyatno mengungkapkan, bahwa Tabungan SIMPEDA sudah berusia 31 tahun dan merupakan salah satu produk pemersatu Bank Pembangunan Daerah seluruh Indonesia. Tabungan Simpeda sebagai produk penghimpunan dana masyarakat, dalam perkembanganya terus mengalami peningkatan.

Lebih lanjut Ketua Umum Asbanda menyampaikan bahwa, di tengah-tengah situasi yang belum benar-benar pulih, kita masih bisa melaksanakan Penarikan Undian Nasional Tabungan Simpeda BPDSI, “Meskipun kita laksanakan secara daring melalui media elektronik, yang saat ini memang menjadi salah satu cara dalam kita melaksanakan suatu kegiatan,” jelasnya.

Terkait dengan posisi Tabungan Simpeda BPD se- Indonesia, Ketua Umum Asbanda menjelaskan bahwa, pada Penarikan Undian Simpeda Periode ke-2 Tahun XXXI – 2021 di Jakarta kali ini, jumlah penabung sampai dengan akhir Desember 2020 berjumlah 7,2 juta penabung dengan jumlah saldo Simpeda sebesar Rp 59,75 triliun.

Apabila dilihat dari penarikan undian Simpeda bulan Februari 2020 di Ancol Jakarta, dari sisi penabung terjadi kenaikan sebesar 4,49% atau naik sebanyak 341.554 penabung, sedangkan saldo Simpeda meningkat 5,20% atau naik sebesar Rp3,27 triliun.

“Dapat kami sampaikan di sini, bahwa BPD yang paling banyak menghimpun Tabungan Simpeda sejak lebih dari 10 tahun terakhir, yaitu Bank Jatim, sampai dengan posisi Desember 2020 telah menghimpun Simpeda sebanyak ±Rp15,14 triliun atau sebesar 24,03 persen dari Tabungan Simpeda Nasional, “Jelas  Ketua Umum Asbanda

Harapan dari Ketua Umum Asbanda adalah, dengan adanya Undian Nasional Simpeda ini, bagi yang mendapatkan Hadiah Undian Simpeda nanti akan sedikit membantu, khususnya dalam kondisi pamdemik seperti saat ini.

Dalam perhelatan akbar kali ini, Ketua Umum Asbanda juga menyampaikan bahwa, nasabah tercinta Tabungan BPD yang ada di seluruh Indonesia akan dihibur oleh penampilan penyanyi dari Yogyakarta, yakni Tri Suaka dan Nabila Suaka, dan dapat disaksikan baik melalui youtube channel Asbanda Media Center juga melalui zoom secara gratis yang informasinya terdapat di intagram asbanda media center.

Kinerja Bank Pembangunan Daerah Se-Indonesia Peran strategis BPD adalah mempercepat pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah melalui kegiatan usahanya, baik sebagai penghimpun dana masyarakat maupun dalam menyalurkan kredit kepada masyarakat. Kinerja BPD seluruh Indonesia yang terus menunjukan pertumbuhan. Kinerja BPD ini dilihat dari kinerja keuangan maupun operasional semakin membaik. Hal ini dapat dilihat dari berbagai indikator yang berhasil dibukukan oleh BPD seluruh Indonesia.

Untuk Laporan Keuangan, dalam situasi dan kondisi sulit seperti saat ini, BPD SI tetap membukukan laporan keuangan yang positif. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan di beberapa Pos keuangan.
Untuk Total Aset, posisi Desember 2020, Aset BPDSI mencapai Rp 765,89 triliun atau naik yoy sebesar 6,64% dari  Rp 718,19 triliun. BPD pada umumnya mengalami peningkatan, bahkan disaat perbankan nasional mengalami penurunan, BPD mengalami pertumbuhan, khususnya penyaluran kredit, BPD tumbuh ± 5,15% sementara perbankan nasional turun 2,41%.

Dana Pihak Ketiga, posisi Desember 2020, DPK BPDSI mencapai Rp 588,62 triliun atau naik yoy sebesar 10,90% dari  Rp 530,78 triliun. Begitu juga Kredit yang disalurkan, pada posisi Desember 2020, Kredit BPDSI mencapai Rp 492,04 triliun atau naik yoy sebesar 5,15% dari  Rp 467,92 triliun, dimana secara nasional, kredit perbankan turun sebesar 2,41%.

Begitu juga dengan Laba, meningkat yoy sebesar 6,64% menjadi Rp 12,07 triliun dari 11,32 triliun. Sedangkan Modal Inti BPDSI, posisi Desember 2020 mencapai Rp 85,85 triliun, naik yoy sebesar 9,57% dari Rp 78,35 triliun, dengan modal inti terbesar yaitu bank bjb sebesar Rp 10,04  triliun dan terkecil yaitu Bank Sulteng sebesar Rp 1,053 triliun.

Sampai dengan Desember 2020, BPD terdiri dari : 4 BPD pada BUKU 3, dan 23  BPD pada BUKU 2, jadi sudah tidak ada lagi BPD berada pada BUKU 1. Namun bila mengacu pada kecukupan Modal Inti minimum, sampai dengan Desember 2020, sudah ada 11 BPD memiliki Modal inti di atas Rp 3 triliun dan masih ada 16 BPD yang memiliki Modal Inti di atas Rp 1 triliun namun di bawah Rp 3 triliun. (Vin)

About ervin nur astuti

Check Also

Ketua DPP PKS: Rendahnya Pendapatan Jadi Tantangan Kinerja APBN 2024

Jakarta, Koranpelita.com Ketua DPP PKS menanggapi paparan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyebutkan Anggaran Pendapatan dan Belanja …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca