NII Crisis Center: Islam Melarang Kita untuk Ikut Memberontak

Jakarta, Koranpelita.com

Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center yang juga merupakan mantan aktivis NII, Ken Setiawan melihat sisi lain dari fenomena banyaknya masyarakat yang melawan negara saat ini.

Sebenarnya bukan hal yang baru, apa yang dilakukan oleh aparat dan pemerintah selalu dianggap salah. Kejadian seperti ini sudah ada sejak dari jaman Nabi dan para sahabat , Lampung (02/01/21).

“Nabi Muhammad SAW dan para sahabat saja yang merupakan manusia pilihan juga dianggap tidak berlaku adil apalagi pemimpin kita hari ini yang merupakan orang biasa” jelas Ken.

Bahkan demo pertama kali didunia oleh pemberontak yang mengaku umat Islam ( Khawarij) adalah pada saat Khalifah Ustman, ribuan umat diprovokasi dengan berita hoaks bahwa Ustman tidak adil dan melakukan KKN hingga akhirnya Khalifah Ustman dikepung dan dibunuh.

“Jadi kalau hari ini demo anti-terhadap pemerintah, dan mengaku mewakili umat Islam, bisa jadi itu adalah pengikut kelompok khawarij. Sebab demo tidak pernah diajarkan dalam Islam” ujar Ken.

“Khalifah Sayyidina Ali juga dibunuh oleh pemberontak yang mengaku paling Islam bahkan dianggap ulama pada masa itu, rajin ibadah bahkan hafidz Alquran hanya karena menganggap Sayyidina Ali dianggap tidak memutuskan perkara dengan hukum Islam” tambah Ken.

Saat pembagian ghanimah sedang berlangsung, tiba-tiba ada umat Islam yang berjenggot lebat menggertak Rasulullah Saw. Ia mengganggap Rasulullah Saw tidak berbuat adil.

Umat berjenggot lebat ini bernama Hurqush bin Zuhair atau yang lebih dikenal dengan sebutan Dzul Khuwaishirah al-Tamimi. Dia meminta agar Rasulullah Saw bersikap adil kepada seluruh sahabatnya dengan memberikan bagian secara merata, tidak pilih kasih.

Perlu diketahui, menurut Imam Nawawi dalam kitabnya Idahram yang berjudul “Mereka memalsukan kitab-kitab karya ulama klasik” bahwa ciri-ciri Dzul Khuwashirah ini selain berjenggot lebat ia juga menonjol pipinya, cekung kedua matanya, nonong dahinya, gundul kepalanya, cingkrang sarungnya (celananya), dan diantara kedua matanya terdapat tanda bekas sujud.

About al rasyid

Check Also

Mengapa Disiplin dan Bersih Begitu Susah Di Indonesia ?

Oleh  : Nia Samsihono Saat aku melangkah menyusuri Jalan Pemuda Kota Semarang aku mencoba menikmati …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca