Magelang,Koranpelita.com
Siswa Pendidikan Pertama Bintara (Dikmaba) PK TNI AD Otonomi Khusus (Otsus) Orang Asli Papua (OAP) Kodam XVIII/Kasuari menerima pengarahan dari Koorsahli Kasad Letjen TNI Ali Hamdan Bogra, S.I.P. dan Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Bakti Agus Fadjari, S.I.P., M.Si. di Satdik Secaba Rindam lV/ Diponegoro Jl. Pahlawan Potrobangsan, Kota Magelang, Jum’at, 6/11/2020.
Kegiatan penerimaan Caba PK TNI AD Otsus OAP ini, merupakan kerjasama TNI AD yaitu Kodam XVIII/Kasuari dengan Pemerintah Provinsi Papua Barat, untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) masyarakat Papua Barat.
Bintara PK TNI AD yang telah dinyatakan kelulusannya oleh Kodam XVIII/Kasuari di Badan Diklat Provinsi Papua Barat ini, dididik di empat Rindam di jajaran TNI AD. Dari 960 siswa sebanyak 240 orang telah mengikuti pembukaan pendidikan di Gedung S. Parman Secaba Rindam IV/Diponegoro Magelang, Rabu (4/11/2020) lalu.
Sedangkan sisanya sebanyak 330 orang mengikuti pendidikan di Rindam III/Siliwangi, 260 orang di Rindam V/Brawijaya dan 130 orang di Rindam Jaya. Seluruh tahapan tes telah dilaksanakan, mulai dari tes pemeriksaan administrasi, kesehatan, jasmani, mental ideologi, psikologi sampai dengan pelaksanaan sidang tingkat pusat di Makodam XVIII/Kasuari.
Jenderal Bintang Tiga itu berpesan, agar kedepannya harus tetap semangat dalam mengikuti pendidikan untuk menjadi seorang prajurit TNI AD.
“Kalian harus belajar, berlatih yang semangat karena kalian sebagai wakil atau duta dari Kabupaten masing-masing dan kampung masing-masing yang patut dibanggakan. Oleh karena itu, generasi muda itu generasi yang pantang menyerah, semangat juangnya tinggi, tidak mengenal menyerah” ungkapnya.
Menurut lulusan Akmil 87 ini, bahwa setiap prajurit sudah terikat perjanjian untuk menjaga kedaulatan Negara walaupun nyawa taruhannya. Jadi, para prajurit harus bermental kesatria, mencintai tanah airnya dengan selalu siap sedia berkorban melindungi tanah air dari segala bentuk ancaman. Baik ancaman konflik horizontal sampai dengan konflik bersenjata dari kelompok separatis.
“Kalian sudah masuk tentara, kalian sudah dikontrak, mati pun siap, jadi itulah kontrak tentara, berarti kita sudah dikontrak nyawa kita, karena tentara berarti siap mati.”
Dijelaskan, dalam pendidikan ini duduk sama rendah berdiri sama tinggi, para prajurit siswa mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi tentara. Oleh karenanya semua harus mempertanggungjawabkan kepercayaan ini kepada Kabupaten masing-masing dan daerah masing-masing
“Tugas-tugas kita ke depan itu bagaimana supaya sampai tidak ada sesuatu yang terjadi lagi di daerah yaitu di Papua sana. Kita ciptakan Papua yang aman, harus sama seperti Papua Barat” tegasnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Danrindam IV/Diponegoro Kolonel Inf Tarsono S.I.P., Aspers Kasdam IV/Diponegoro Kolonel Inf Bungkus Hadisuseno, S.I.P., Dandim 0705/Magelang Letkol Czi. Anto Indriyanto S.Sos,. M.M., Dansecaba Rindam lV/ Diponegoro Letkol Arm Irwansyah S.A.P, para pembina dan pelatih Secaba Rindam lV/ Diponegoro.(sup)