Oleh: Agus Lasono.
Penulis, mahasiswa FMIPA Universitas Palangka Raya.
Keberadaan hutan sangat penting bagi bumi karena dengan adanya hutan yang ditumbuhi pepohonan maka bisa menjadi paru paru-paru dunia. Sebutan paru-paru dunia diberikan untuk hutan karena peran pohon untuk menyerap karbon dioksida dan mengubahnya menjadi oksigen.
Selain itu, hutan juga menjadi tempat tinggal bagi berbagai jenis flora dan fauna. Keanekaragaman flora dan fauna di Indonesia atau keanekaragaman hayati Indonesia sangat beragam. Indonesia memiliki sekitar 8000 spesies tumbuhan dan 2215 spesies hewan yang sudah teridentifikasi. Di hutan tropis Kalimantan, kita bisa menemukan berbagai jenis flora dan fauna yang menghuni di dalamnya. Salah satu flora atau tumbuhan Kalimantan yang memiliki potensi sangat besar adalah buah gandis.
Tumbuhan buah gandis ini memiliki pohon berukuran kecil hingga sedang, tinggi rata-rata 15 meter dan batang mengeluarkan getah berwarna kuning pekat. Daun tersusun bersilang berhadapan dengan buah berdiameter 17 mm, berwarna kuning-jingga hingga merah dan jika dikeringkan berwarna hitam gelap. Biji terletak dalam daging buah dan berwarna putih.
Tumbuhan gandis ini mengandung senyawa xanthon seperti cowanin, cowanol, cowaxanthone, 1,3,6-trihydroxy-7-metoxy-8-(3,7-dimethyl-2,6-octadienyl) xanthone, β-mangostin, 7-O-methylgarcinone E, 1,7-dihidroxy xanthon, rubraxanthon. Tidak hanya senyawa xanthon saja, tetapi buah gandis mengandung senyawa lainnya seperti biflavonoid, senyawa stigmasterol, ꞵ-sitosterol, rubraxanton, benzofenon, isoxanthochymol, alkaloid dan kafein.
Bagi masyarakat, pada umumnya buah gandis biasanya digunakan untuk bumbu masakan dapur. Buah gandis ternyata memiliki berbagai manfaat, diantaranya dapat mencegah infeksi dan radang, menjaga imunitas tubuh, membantu menurunkan berat badan, meningkatkan kinerja syaraf dan otot, serta dapat menjaga kesehatan jantung. Hal ini dikarenakan buah gandis memiliki aktivitas sebagai antioksidan, antimikroba, antiplasmodium dan antiplatelet.
Antioksidan adalah zat yang dapat mencegah atau memperlambat kerusakan sel akibat radikal bebas. Antioksidan memainkan peranan penting dalam pencegahan stress oksidatif yang merupakan pemicu terjadinya penyakit degeneratif dan proses penuaan. Stress oksidatif adalah suatu keadaan tidak seimbangnya jumlah oksidan dan prooksidan dalam tubuh. Pada kondisi ini, aktivitas molekul radikal bebas dapat menimbulkan kerusakan seluler dan genetika. Antioksidan bisa didapatkan secara alami dari tumbuh-tumbuhan maupun secara sintetik.
Namun demikian, antioksidan alami adalah jauh lebih baik karena selain murah dan mudah didapati, juga memiliki resiko efek samping yang kecil sehingga relatif aman digunakan. Ini sesuai dengan prinsip Back to Nature yang sangat dianjurkan pada saat ini. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia sangat beruntung karena memiliki kekayaan jenis tumbuhan yang berlimpah, salah satunya buah gandis ini. Buah gandis yang dikenal hanya untuk bumbu masakan dapur saja, kini dapat dijadikan sebagai antioksidan alami. ***