Jakarta, koranpelita.com
Untuk membubarkan massa yang berada di dekat Istana tepatnya sekitar kawasan Harmoni, Jakarta Pusat, polisi terpaksa menembakkan gas air mata. Massa juga tidak mau kalah dan membalas dengan lemparan batu ke arah polisi.
Suasana di sekitar Harmoni, Jakarta Pusat, Kamis (8/10) pukul 14.40 WIB mencekam. Polisi terus membubarkan massa dengan menembakkan gas air mata. Massa pun berlarian berpencar, ada ke Jalan Suryopranoto, Jalan Gadjah Mada, Jalan Hayam Wuruk dan Jalan Juanda.
Asap putih dari gas air mata terlihat di sekitar lokasi dan massa tetap melempar batu sambil berlari ke arah polisi. Kerusuhan itu terjadi setelah massa dan polisi gagal melakukan negosiasi. Massa memaksa bergerak menuju Istana, polisi meminta massa tidak bertindak anarkistis.
“Saya Kapolres Jakarta Pusat, agar Adik-adik tidak anarkis. Kami tahu Adik-adik akan menyampaikan aspirasi. Mari kita berbicara, mari kita atur agar tidak terjadi benturan,” kata Kapolres Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto melalui pengeras suara.
Pihak kepolisian lanjut Heru akan menjaga para pengunjuk rasa dan memfasilitasi kalian. Setelah berbicara lewat pengeras suara, Kombes Heru dan Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo bertemu dengan perwakilan mahasiswa dan buruh.
Mereka tampak bernegosiasi terkait aksi unjuk rasa di Istana Negara. Namun aksi terus berlanjut. Massa melempari polisi dengan batu hingga akhirnya dibubarkan polisi dengan tembakan gas air mata.
Sementara itu, pos polisi (pospol) di Bundaran Patung Kuda Wijaya dibakar massa dan pospol di perempatan Harmoni dirusak. Para pendemo merusak pospol saat kericuhan terjadi di lokasi. Kaca pos polisi Harmoni pecah berantakan dihantam benda keras.
Polisi memukul mundur massa unjuk rasa yang berada di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat ke arah patung kuda Arjuna Wijaya.
Kawasan Jalan Medan Merdeka Barat dibarikade polisi yang berjalan perlahan dari arah Istana ke patung kuda Arjuna Wiwaha. Di belakang barikade polisi, ada mobil water cannon yang juga berjalan perlahan. Di belakang water cannon, ada barisan TNI yang ikut membantu polisi mengamankan unjuk rasa.
Upaya memukul mundur massa sempat mengalami terkendala karena mobil water cannon tidak bisa berjalan lancar. Sebab, akibat ada bekas pagar berduri yang dirusak massa dan sisa-sisa pagar proyek MRT yang digunakan massa untuk menyerang polisi.
Jarak antara polisi dengan massa tidak jauh. Sebelumnya massa di Jalan Medan Merdeka Barat sempat bentrok dengan polisi. Lemparan batu dari massa dibalas dengan tembakan gas air mata dari polisi.
Bentrokan juga terjadi di Jalan Medan Merdeka Selatan. Polisi sedang memukul mundur massa ke arah Jalan Budi Kemuliaan.(Tgk)