Jakarta, Koranpelita.com
Pangdam Jaya Mayjen TNI Eko Margiyono yang diwakili Kapok Sahli Kolonel Inf Agus Gunawan, memimpin acara Peringatan Isra dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1440 H/2019 M di Masjid Al Jihad Kodam Jaya, Jakarta, kemarin.
Dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kapok Sahli, Pangdam Jaya menyampaikan bahwa Isra Mi’raj menjadi bukti sejarah turunnya perintah langsung Allah SWT tanpa perantara Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammd SAW untuk melaksanakan shalat lima waktu.
Dalam praktek kedinasan sebagai prajurit dan PNS TNI termasuk dalam kehidupan keluarga, keutamaan dan manfaat shalat yang dilakukan secara benar. Menurutnya, hal tersebut akan membawa pengaruh positif dalam pembentukan sikap, perilaku dan tindakan yang sesuai dengan ajaran Islam, dan sekaligus menjadi prajurit yang profesional dan tangguh.
Ditambahkan Pangdam bahwa ajaran agama yang berisi tuntutan hidup dalam hubungan kedinasan maupun sehari-hari akan mencerminkan nilai-nilai loyalitas, moralitas dan integritas yang kuat.
Untuk itu, Pangdam mengajak jajarannya untuk meningkatkan kualitas shalat lima waktu. “Mari kita ambil hikmah momentum peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW ini sebagai sarana introspeksi dan meningkatkan kualitas shalat, untuk mendukung tugas dan pengabdian kepada bangsa dan negara,” imbuhnya.
Sebelum mengakhiri sambutannya, Pangdam menyampaikan terima kasih kepada KH. Nurshofa Tohir, M.A, yang akan memberikan ceramah dan mengajak jemaah untuk menyimak ceramah peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW tersebut.
Sementara itu, KH. Nurshofa Tohir, M.A, mengawali ceramahnya mengajak jemaah untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. “Mari tingkatkan iman dan takwa kepada Allah sebagai bukti bahwa kita senantiasa mensyukuri segala nikmat-Nya,” ajaknya.
Penceramah kondang yang sehari-hari sebagai Pengurus MUI Jakarta Utara ini juga mengajak untuk meneladani Nabi Muhammad SAW.
“Dalam acara yang sangat berkah ini, mari kita teladani dan amalkan jejak Nabi Muhammad SAW, dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat maupun dalam tugas negara,” ajaknya lagi.
Kemudian Nurshofa Tohir menguraikan sejarah terjadinya peristiwa Isra Mi’raj. Menurutnya Isra Mi’raj adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW atas perintah Allah SWT yang ditempuh dalam waktu semalam. Isra adalah perjalanan dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsho di Yerussalem. Sedangkan Mi’raj adalah perjalanan dari bumi menuju langit ketujuh, lalu dilanjutkan ke Sidratul Muntaha dengan kendaraan burak. Sidaratul Muntaha menjadi akhir perjalanan untuk menerima perintah Allah SWT.
Diuraikannya bahwa Isra Mi’raj menjadi peristiwa penting bagi umat Islam karena pada peristiwa ini, Nabi Muhammad mendapatkan perintah untuk menunaikan shalat lima waktu sehari semalam. Nabi Muhammad SAW mengalami peristiwa ini setelah mendapatkan kesedihan yang luar biasa, karena ditinggal wafat oleh orang-orang yang dicintainya.Isra Mi’raj juga menjadi satu dari mukjizat Nabi Muhammad SAW.(ay)