Slawi, koranpelita.com – Satu orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang dirawat di RSUD dr. Soeselo Slawi, Kabupaten Tegal meninggal dunia, Rabu (8/4/2020) sore.
PDP asal Kecamatan Pagerbarang berjenis kelamin perempuan, berusia 50 tahun, sebelumnya tinggal di Tangerang dan baru datang 20 Maret 2020 lalu. Hal ini disampaikan Juru Bicara Covid-19, Kabupaten Tegal, dokter Joko Wantoro, Rabu (8/4/2020) malam.
Meninggalnya PDP asal Kecamatan Pagerbarang tersebut, menjadi kasus kematian PDP yang keempat di Kabupaten Tegal.
Joko mengungkapkan, penyebab kematian pasien ini belum bisa diputuskan karena masih menunggu hasil tes swab yang belum keluar.
Menurutnya, pasien ini pertama kali masuk ke rumah sakit hari Jumat (3/4) lalu dengan status Orang Dalam Pemantauan (ODP).
“Status awalnya adalah ODP, tapi karena sakitnya semakin berat dan hasil rontgen mengindikasikan pneumonia, jadi statusnya ditingkatkan menjadi PDP. Pasien sempat masuk ICU dalam kondisi tak sadarkan diri dan sore tadi sebelum maghrib, pasien menghembuskan nafas terakhirnya”, katanya.
Dari hasil pemeriksaan kesehatan juga diketahui pasien menderita penyakit kronis yang dalam situasi pandemik Covid-19 seperti ini, lanjut Joko, ditempatkan sebagai penyakit penyerta atau komorbid.
“Secara medis, keberadaan komorbid pada seseorang yang terinfeksi virus Corona menjadikan daya tahan tubuhnya semakin lemah dan sakitnya menjadi semakin parah”, katanya.
Dengan demikian, lanjut Joko, untuk menegakkan diagnosa, tetap harus menunggu hasil tes swab. Sementara untuk jenazah PDP saat ini sudah dimakamkan oleh petugas khusus medis dengan menerapkan prosedur pemakaman jenazah Covid-19.
“Informasinya, jenazah sudah dimakamkan malam ini juga di daerah Pagerbarang oleh tenaga khusus dari rumah sakit”, ujarnya.
Untuk mengantisipasi risiko penularan, Joko menyampaikan, langsung melakukan tracking pada kontak erat pasien untuk dilakukan rapid test. Kasus kematian PDP ini, tukas Joko, tidak bisa dikategorikan sebagai kasus kematian penduduk Kabupaten Tegal akibat infeksi virus Corona.
“Sepanjang belum ada hasil tes swab yang menunjukkan hasil positif, maka kami tidak bisa mengkategorikannya sebagai kasus terkonfirmasi positif Covid-19”, jelasnya.(hms/her)