Dalam menghadapi era digital dan perluasan informasi, para Taruna dan Taruni Akmil diharapkan bijak dan cerdas dalam menggunakan Media Sosial (Medsos).
Magelang, Koranpelita.com-Hal tersebut disampaikan Kapendam IV/Diponegoro Kolonel Arh Zaenudin, S.H., M.Hum., kepada 1.042 Taruna/Taruni Akademi Militer (Akmil) di Gedung Moch. Liliy Rochli Komplek Akmil Magelang, Senin (25/3).
Kapendam menjelaskan, menurut hasil survey Wearesosial Hootsuite yang dirilis Januari 2019, pengguna media sosial di Indonesia telah mencapai 150 juta orang atau mencapai 56 persen dari jumlah penduduk Indonesia yang 268 juta orang. “Termasuk 1.042 Taruna/Taruni yang ada dihadapan saya,”ucapnya.
Ditambahkan Kolonel Arh Zaenudin, bahwa fenomena penggunaan media sosial di lingkungan lingkungan TNI AD akan jadi mengkhawatirkan jika prajurit terbiasa meng-upload/meng-share foto/video yang tidak patut atau layak dipublikasikasikan dan dapat menurunkan citra TNI di masyarakat.
“Jangan sampai prajurit yang terkena deman phubbing dan social climber yang tidak sesuai dengan norma keprajuritan. Jika ini terjadi maka mereka akan asyik mematutkan dirinya sendiri untuk mengejar popularitas yang tidak sesuai dengan cita-cita dan kejuangan yang diwariskan oleh pendahulu bangsa,”ujar lulusan Akmil 1996 ini.
Diakuinya, di era digital, prajurit harus melek teknologi dan penggunaan media sosial sudah tidak dihindari lagi, “Tetapi (Medsos) harus bisa digunakan untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok,”tegasnya
Lebih lanjut, Zaenudin menjelaskan bahwa ujaran kebencian, hoax (berita bohong), penyebaran paham radikal, teroris dan konten negatif lainnya telah menyebar melalui Medsos dengan sangat massif.
“Medsos bisa jadi salah satu bagian dari strategi perang tersebut, bagi mereka yan memiliki kepentingan dan kemampuan itu,”tegasnya.(ay)