Jakarta, Koranpelita.com
Danramil 02/Matraman Mayor Inf Ahmad Yuono menghadiri pelaksanaan Forum Koordinasi Pimpinan Kota (Forkopimko) angkatan ke-2 Walikota Administrasi Jaktim bertempat di Hotel Maxone Jln. Pemuda No.9 Rawamangun Jakarta timur, Rabu (11/12).
Kasuban Kesbangpol Jakarta timur Hamid Mas’ud pada pembukaan pelaksanaan Forkopimko angkatan ke-2 ini yang dihadiri 4 Pilar kebangsaan, mengatakan tentang keterlibatan masyarakat perangkat ketua RT/RW, Tokoh masyarakat , FKDM dan PKK dalam menjaga situasi kamtibmas di wilayah Jakarta Timur ini dan penyampaian Materi pada Giat Forkopimko dari beberapa Narasumber diantaranya Aktualisasi 4 Pilar oleh Danramil Matraman , peran binda dalam membantu kepala daerah oleh Ir. M. Miqdad, mengembangkan sistem penyelesain perselisihan secara damai tanpa kekerasan oleh Wakasad Intel Polres Jaktim Kompol Sapto dan Relevansi Radikalisme oleh Dedi S.
Salah satunya hal yang membuat terjaganya situasi kamtibmas kondusif diwilayah Jakarta Timur adalah adanya peran para tokoh masyarakat, ucap Hamid.
Pada kesempatan Giat pelaksanaan Forkopimko tersebut Mayor Inf Ahmad Yuono menyampaiak materi Aktualisasi 4 Pilar kebangsaan yaitu tentang Pemahaman dan kesadaran tentang nilai-nilai wawasan kebangsaan yang harus menjadi perhatian dan tanggung jawab bersama, oleh karena itu perlu pemahaman kembali terhadap empat pilar utama kebangsaan bagi generasi muda dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Memahami kembali empat pilar kebangsaan itu sudah mutlak harus segera dilakukan demi menyelamatkan Bangsa Indonesia dari segala ancaman perpecahan,” ucap Danramil
Menurut Mayor Ahmad, Aktualisasi 4 pilar tersebut yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Keempat pilar tersebut, harus diterapkan secara bersama sebagai wawasan kebangsaan karena apabila hal itu dilaksanakan secara bersama-sama tentu akan meredam berkembangnya pemahaman yang menonjolkan sikap pemikiran yang sempit dengan lebih mengedepankan rasa kedaerahan dan kesukuan.
Mengenai tantangan yang dihadapi generasi muda sekarang dalam kehidupan berbagsa dan bernegara, Danramil menilai bahwa tingginya arus globalisasi yang menuntut keterbukaan dan kebebasan berdemokrasi serta persaingan bebas menjadi sebab utama menurunnya nilai-nilai kebangsaan tersebut.(ay/02/Mtr@pendim jt)