Melawi, Koranpelita.com
Sesuai dengan program kerja Kapolres Melawi AKBP Ahmad Fadlin, S.I.K., M. Si, Sekolah sebagai basis Anti Narkoba, Anti Radikalisme, Anti Kekerasan, dan Anti Bullying. Sejalan dengan program Pemerintah Indonesia saat ini, (SDM Unggul, Indonesia Maju).
Pejabat Utama dan Perwira Polres Melawi dan Kapolsek Jajaran mendapat tugas sebagai Pembina Upacara Bendera di Semua Sekolahan di Kabupaten Melawi.
Kali ini, Kasubbag Humas Polres Melawi Iptu Herno Mintoro didampingi Anggotanya Briptu Oktavianus menjadi Pembina Upacara Bendera Merah Putih di SMA Kristen Ekklesia Nanga Pinoh Kabupaten Melawi, Senin (14/10/2019) sekitar pukul 07.00 wib.
Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memberikan pembinaan tentang bahaya Narkoba dan etika pergaulan sehari-hari agar terhindar dari perbuatan tidak terpuji dan upaya Polres Melawi serta Polsek Jajaran menangkal Hoax yang marak berterbaran di Media Sosial saat ini, Kepada seluruh siswa-siswi SMA dan SMK Se-Kabupaten Melawi. “Saya bangga bisa menjadi bagian dari Sekolah yang akan menghasilkan generasi tangguh, generasi yang pantang menyerah, dan generasi yang penuh solusi serta generasi yang penuh dengan prestasi,” kata Kasubbag Humas Iptu Herno Mintoro mengawali Amanatnya.
Ia mengatakan, tantangan globalisasi dengan kemajuan teknologi yang berkembang pesat dan arus informasi yang mudah diperoleh menjadikan kita harus memilki kemampuan untuk menyaring, memilah dan memilih informasi tersebut dengan baik untuk dikonsumsi.
“Jangan sampai semua informasi kita serap dan kemudian disebar kembali dilingkungan kita tanpa sumber yang jelas. Saya berharap semua pihak termasuk seluruh pelajar untuk dapat menangkal berita bohong atau Hoax. dengan upaya jangan langsung mempercayai informasi yang belum jelas sumbernya,” tandasnya.
Menurutnya, masih banyak informasi-informasi yang perlu diketahui oleh masyarakat serta jelas sumbernya. Seperti halnya menyebarkan informasi keberhasilan pendidikan di masing-masing sekolah agar diketahui berbagai lapisan masyarakat.
“Mari kita viralkan kabar baik terkait keberhasilan dan prestasi yang diaraih khususnya dilingkungan sekolah. Selain itu dalam penggunaan media sosial harus lebih berhati-hati untuk tidak menyebarluaskan berita bohong (Hoax) ataupun memberi pendapat yang negatif seperti ujaran kebencian yang dapat merugikan diri sendiri serta keluarga, karena dapat tersangkut proses hukum (UU ITE) karena ulah kita tersebut,” imbuhnya.
Kasubbag Humas menerangkan, menurut hasil riset 61% berita hoax beredar, maka dari itu kepada seluruh pelajar untuk selalu meningkatkan budaya literasi dan memahami isi berita yang beredar mengenai kebenaran sumber yang jelas. Soalnya generasi millennial menjadikan media sosial menjadi tempat utama memperoleh berita. Di era teknologi super canggih satu sisi berdampak positif, semua akses menjadi murah serta mudah. Sebaliknya berdampak negatif karena tak sedikit digunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab.
Sementara itu, menurut survei bahwa setiap harinya orang meninggal akibat penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang (Narkoba). Oleh sebab itu, Kepolisian punya kewajiban untuk mensosialisasikan bahaya narkoba di kalangan pelajar.
“Jangan sampai adik-adik terjerumus pada hal-hal yang negatif, karena kerugian pecandu narkoba baik materi maupun menyebabkan ketagihan dan akan berperilaku menyimpang. Narkoba dan obat-obatan terlarang lainnya, akan merusak generasi emas Bangsa. Selain rusaknya sistem ketahanan tubuh sekaligus melanggar Hukum Negara maupun Hukum Agama,” pesannya.
“Narkoba saat ini merupakan musuh kita semua, maka dari itu jauhilah dan hindarkan pengaruh lingkungan tentang Narkoba,” tegasnya.
Selain mengajak para siswa untuk menjauhi Narkoba dan bijak menggunakan media sosial, Iptu Herno juga mengajak seluruh siswa-siswi yang masih dalam usia muda untuk tidak ikut dalam kenakalan remaja.
“Pergunakanlah masa muda kalian untuk hal-hal yang positif, Belajarlah dengan giat untuk meraih cita-citamu kelak,” sampainya.
Disampaikan juga, Pelajar dilarang mengikuti segala bentuk kegiatan UNRAS (unjuk rasa), karena cenderung dimanfaatkan oleh kelompok tertentu untuk melakukan kegiatan anarkis.
“Sebagai generasi Millennial haruslah menjadi pelopor keselamatan dalam berlalu lintas dan bagi murid yang belum memiliki SIM (Surat Ijin Mengemudi) diharapkan jangan membawa sendiri kendaraanya lebih baik ikut teman yang sudah memegang SIM dan hindari kebut-kebutan dijalan raya apalagi melakukan balap liar yang dapat mengakibatkan laka lantas bahkan kematian,” pungkasnya.
Upacara Bendera Merah Putih ini, diikuti oleh seluruh siswa-siswi SMA Kristen Ekklesia Nanga Pinoh dan Kepala Sekolah serta Dewan Guru berjumlah 563 orang. ( januar )