Surakarta, Koranpelita
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah aset utama dalam suatu organisasi. Sebagai Panglima TNI saya sangat berkepentingan terhadap kualitas generasi muda Indonesia masa depan. Mereka tidak harus menjadi tentara, tetapi dengan kualitas dan nasionalisme yang tidak diragukan maka akan menjadi mudah bagi TNI untuk bekerja sama membangun ketahanan nasional melalui pertahanan militer dan non-militer.
Hal tersebut disampaikan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. pada acara Penganugerahan Gelar Doktor Kehormatan atau Honoris Causa dengan orasi ilmiah yang berjudul “Membangun Sumber Daya Manusia Unggul Dalam Menghadapi Era Perubahan Mewujudkan Indonesia Maju”, bertempat di Auditorium GPH Haryo Mataram Gedung Rektorat Universitas Sebelas Maret (UNS), Surakarta, Jawa Tengah, Jumat (20/9).
Dihadapan 1.188 audiens, Panglima TNI menyampaikan bahwa dengan Sumber Daya Manusia Indonesia yang unggul, berharap antara militer dan non-militer dapat mewujudkan kolaborasi yang baik dalam rangka pertahanan negara. “Perlu disadari adalah bahwa saat ini kita sedang menghadapi era perubahan, yang harus dikelola dengan baik, agar dapat mewujudkan Indonesia maju di masa depan,” ujarnya.
Menurut Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mampu melakukan rekayasa lingkungan sampai dengan tingkat atom di bidang fisika, genetika di bidang biologi, dan menciptakan makhluk an-organik yang memiliki kecerdasan yaitu komputer dan internet.
“Seiring dengan perkembangannya sebagai makhluk sosial, manusia berinteraksi dalam organisasi yang semakin modern, sampai tingkat negara, bahkan hingga tingkat regional dan internasional,” katanya.
Selanjutnya dikatakan bahwa Sumber Daya Manusia hal yang utama dalam organisasi. Kemajuan sebuah organisasi ditentukan oleh kemampuan sumber daya manusianya dalam menguasai ilmu pengetahuan disertai budaya yang konstruktif dan etis, sehingga menghasilkan keluaran dan manfaat bagi seluruh manusia anggota organisasi.
“Organisasi harus didesain lebih fleksibel untuk dapat mengikuti perubahan. Sumber Daya Manusia pengawak organisasi harus terus di-upgrade kemampuan dan kesadarannya agar bisa mengikuti arus serta arah perubahan,” ungkap Panglima TNI.
Pada kesempatan tersebut, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto juga menuturkan bahwa pendidikan harus mereformasi diri agar mampu menyiapkan Sumber Daya Manusia yang unggul.
“Setidaknya ada beberapa karakteristik SDM yang harus kita siapkan menghadapi masa depan yang sudah didepan pelupuk mata, yaitu terbuka, multiguna, super spesialis, terpadu, dan mentalitas kesadaran akan kultur perubahan,” jelasnya.
Diungkapkannya, TNI sendiri terus berbenah, mereformasi diri untuk tidak terkenang dengan romantika kejayaan masa lalu, namun terus bergerak dalam putaran roda perubahan. “Keterlibatan TNI dalam operasi-operasi militer selain perang, seperti mengatasi aksi terorisme, penanggulangan bencana alam, penanganan kesehatan dan gizi buruk di daerah terpencil,” tuturnya.
Di sisi lain, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyampaikan, tak bisa dipungkiri dan dihindari bahwa Indonesia sudah menjadi bagian dari entitas global. Globalisasi adalah proses integrasi internasional karena pertukaran gagasan, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya.
“Tujuan nasional bangsa Indonesia yang tercantum dalam UUD 1945, adalah melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial,” ucapnya.
Panglima TNI mengatakan, satu hal yang penting adalah bahwa dalam membangun bangsa, tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri oleh komponen bangsa. Diperlukan kerja sama dan kolaborasi berbagai komponen bangsa untuk mencapai kemajuan dan keunggulan bangsa.
“Seperti Lembaga Pemerintah, TNI, Polri dan aparat keamanan lainnya, Lembaga-lembaga Pendidikan, para pengusaha, Lembaga Swadaya Masyakarat (LSM), serta masyarakat umum seluruhnya bertanggungjawab untuk membangun bangsa,” pungkasnya.(ay)