Sampit,Koranpelita.com.
Camat Pulau Hanaut di Kabupaten Kotawaringin Timur( Kotim) Provinsi Kalteng,Ir.Eddy Mashami, yang wilayah Kecamatan dipimpinnya tertinggal, karena dari dan kesana selama ini hanya menggunakan tranportasi air, sungai dan laut.
Hal ini disebabkan belum adanya akses jalan darat dan jembatan penghubung, meskipun sudah 74 tahun kita merdeka.
Eddy Mashami menginformasikan kegiatan peringatan HUT RI ke 74 yang berlangsung di atas kelotok di alur Sungai Mentaya.
Inilah catatan penuturannya sebagai berikut: Peringatan HUT RI ke -74 tahun 2019 di aliran Sungai Mentaya Kecamatan Pulau Hanau dilakukan pada hari Sabtu (17/8/2019) pukul 06.30 WIB dan berlangsung kurang lebih 50 menit di tengah aliran Sungai Mentaya atau tepatnya di depan gapura selamat datang di Kecamatan Pulau Hanaut, dengan kondisi saat air sungai pasang dalam dan dalam keadaan bergelombang serta kecepatan arus Sungai Mentaya yang sedikit tinggi.
Kenapa kegiatan ini bisa berlangsung di atas kapal taksi ( kelotok )?
Upacara HUT RI ke-74 di Kecamatan Pulau Hanaut seperti ini berawal dari inisiasi pengusaha jasa kelotok penyeberangan dari wilayah ini yang berjumlah 12 buah.
Disampaikan rencana ini dalam rapat terakhir panitia HUT RI ke-74 tahun 2019 kecamatan setempat. Dan akhirnya disetujui dilaksanakan dengan persiapan seadanya.
Untuk menghidupkan kembali inspirasi bahwa nenek moyang kita seorang pelaut.
Terlebih secara geografis Kecamatan Pulau Hanaut bersentuhan langsung dengan laut dan Sungai.
Maka kenapa kami melakukannya di atas kelotok atau kapal kecil semacam taksi di Sungai.Karena itu adalah urat nadi kehidupan kami dengan dunia luar. Kehidupan kami tidak bisa lepas dari transportasi air seperti taksi kelotok ini.
Demikian diungkapkan Camat Pulau Hanaut di Kotim,Ir.Eddy Mashami. ( Ruslan AG).