Jakarta, koranpelita.com
Pada rangkaian kegiatan Latihan Bersama (Latma) Military to Military Connection (M2MC) Torchlight 2023, TNI Angkatan Laut (TNI AL) dalam hal ini Prajurit Batalyon Intai Amfibi 1 Marinir (Yontaifib 1 Mar) melaksanakan latihan Close Quarter Battle (CQB) atau Close Quarter Combat (CQC) bersama United States (US) Marine Forces Special Operations Command (Marsoc) yang berlangsung tanggal 27 – 28 November 2023 di Gedung Simulasi PMPP TNI Sentul Bogor.
Latihan CQB atau yang dikenal CQC dilaksanakan dengan tujuan untuk saling berbagi ilmu taktik dalam CQB, melatih skill prajurit dalam pertempuran jarak dekat, menghancurkan musuh dan menguasai medan perang perkotaan serta melatih profesionalisme prajurit dan berbagi pengetahuan Korps Marinir khususnya Yontaifib 1 Marinir dengan Marsoc.
Selain itu latihan ini juga bertujuan menciptakan hubungan yang baik antar negara sekaligus implementasi atas hubungan bilateral yang telah lama terjalin dengan baik di antara angkatan bersenjata kedua negara, untuk bersama-sama menjaga stabilitas regional di kawasan Asia Pasifik.
Komandan Batalyon Intai Amfibi 1 Marinir (Danyontaifib 1 Mar) Mayor Marinir Laili Nugroho, M. Tr.Opsla., menjelaskan Close Quarters Battle (CQB) atau Close Quarters Combat (CQC) adalah situasi pertempuran jarak dekat antara beberapa kombatan yang melibatkan pertempuran yang datang dari Midrange Battle jarak 100 hingga 250 meter dilanjutkan dengan pertempuran jarak dekat dibawah 100 meter, termasuk ruangan ruangan pada gedung atau rumah hingga negosiasi target jarak dekat.
“Pertempuran jarak dekat identik dengan perang perkotaan, yang dikenal dengan Military Operation in Urban Terrain (MOUT), Fighting in Built Up Areas (FIBUA) Pertempuran di daerah yang dibangun atau Operations in Build Up Areas (OBUA) Operasi di daerah yang dibangun”, jelas Danyon Taifib 1 Marinir.
Latihan Bersama Military to Military Connection Torchlight 2023 antara TNI AL dengan US Marsoc selaras dengan program prioritas Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali yaitu keberhasilan suatu operasi maupun pencapaian tugas-tugas angkatan laut diperlukan penataan terhadap manajemen operasi guna menentukan strategi yang tepat dan efektif, dalam menghadapi tugas pokok yang lebih besar dan kompleks.(ay)