Surabaya, Koranpelita. Com
KRI Teluk Bintuni (TBN) 520 dan KRI Banda Aceh (BAC) 593 melaksanakan proses embarkasi personel dan material di Dermaga Ujung Koarmada II, Surabaya, kemarin.
Embarkasi personel tersebut dilakukan memasuki awal babak pelaksanaan Operasi Pendaratan Administrasi, Armada Jaya ke-37 yang digelar pada 9 sampai 17 Juli 2019.
Pada tahap embarkasi berbagai tahapan dilalui seperti embarkasi personel dan dan embarkasi material, yakni penempatan pasukan serta pengaturan kendaraan tempur, kendaraan taktis serta material tempur lainnya di dalam ruang muat kapal perang.
Selain itu, dalam embarkasi ini pemuatan jumlah kekuatan pasukan Kogasratgab di kapal perang akan mempengaruhi jumlah material tempur yang akan diangkut.
Panglima Kogasgabratmin Laksda TNI Heru Kusmanto, S.E., M.M. mengatakan dalam operasi pendaratan, bila 1 divisi pasukan TNI AD sebagai Komando Tugas Operasi Darat Gabungan (Kogasratgab), maka akan ada ratusan kendaraan tempur dan kendaraan taktis berikut material tempur berbagai jenis yang akan diembarkasi ke dalam sejumlah kapal angkut,
Oleh karena itu, lanjut Laksda TNI Heru Kusmanto, S.E., M.M., proses embarkasi ini sendiri, akan dapat memakan waktu dua sampai tiga hari.
Panglima Kolinlamil yang juga sebagai Pangkogasgabratmin kembali mengingatkan, tahap embarkasi ini merupakan bagian terpenting dari operasi pendaratan administrasi, karena apabila terjadi kesalahan dalam menempatkan material tempur, maka akan berdampak pada ketepatan pencapaian keberhasilan tugas Kogasgabratmin dalam mendaratkan unsur-unsur Kogasratgab.
Selain itu, proses embarkasi ini juga rentan terhadap ancaman serangan musuh, baik serangan udara maupun ancaman sabotase, oleh karena itu pada proses embarkasi yang dibawah koordinator Komandan Pangkalan TNI AL setempat, seluruh unsur yang sedang embarkasi juga harus waspada dan siaga pertahanan pangkalan.
Sistem sensor, senjata dan pusat kendali di masing-masing KRI diawaki untuk mengantisipasi segala kemungkinan serangan musuh.
Sedangkan untuk menghadapi ancaman sabotase, dilaksanakan prosedur lawan sabotase bawah air (LSBA) guna mengantisipasi adanya ancaman sabotase yang ingin menggagalkan tugas pokok Kogasgabratmin. (ay/Dispen Kolinlamil)