Jakarta, Koranpelita.com – Ratusan warga Jabodetabek, apresiasi positif atas progres lembaga nonprofit Ginjal Sehat Selalu (GSS) di Jakarta. Masyarakat tidak lagi merasa down menghadapi penyakit gagal ginjal yang dihadapinya, Selama ini, GSS memberikan edukasi, agar penderita ginjal merawatnya supaya awet (tahan lama). dan bisa mengatasi kecemasan.
“Setelah jadi anggota, saya dan kawan kawan seoenderita merasa nyaman walaupun tetap harus cuci darah,” kata Maslahah, penderita ginjal, warga Perumahan Maynggi, Kota Bekasi, Jawa Barat, kepada Koranpelita.com, kemarin.
Dirinya bersama sejumlah penderita lain, sudah melakukan upaya alternatif dengan biaya cukup banyak namun tidak ada hasilnya. ” Alhamdulillah edukasi lembaga GSS membuat kami nyaman,” tuturnya lirih.
Secara terpisah, sang founder, Martin Budi Ilham, mengakui berdasar pengalaman pahit penderita dan dimanfaatkan pihak lain, lembaganya memang senantiasa memberikan edukasi agar penderita tidak bingung menghadapi penyakitnya. GSS, lanjutnya, adalah grup yang menaungi para pasien post-transplant ginjal dan yang berminat cangkok.
“Termasuk yang masih menjalani hemodialisis (cuci darah) . Selain itu, agar penderita tidak kebingungan ,” tmbahnya. Martin Budi Ilham, mengakui cuci darah sebagai momok menakutkan dan pernah terjebak atas perilaku orang lain dengan biaya cukup mahal. Biayanya sangat mahal.
“Karena itulah saya berinisiatif mendirikan GSS, memberikan edukasi, agar para anggota bisa merawat ginjalnya supaya awet (tahan lama) dan bisa mengatasi kecemasan, ” jelasnya.
Anggota GSS, lanjutnya, terbagi menjadi tiga. GSS satu ada 340 orang, khusus anggota yang sudah menjalani transplantasi ginjal. GSS dua ada 267 orang anggota yang berminat untuk cangkok ginjal.Ketiga adalah GSS yang anggotanya sudah mengalami gagal ginjal, tapi baru menjalani hemodialisis. (oto)