Jakarta, koranpelita.com
TNI Angkatan Laut mulai memberangkatkan kekuatannya berupa Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dalam latihan Gabungan Bersama (Latgabma) Super Garuda Shield 2022. KRI Makassar-590 yang akan digunakan sebagai kapal markas, Rabu.(27/07) diberangkatkan dari JITC, Tanjung Priok, Jakarta Utara bergerak menuju Batam untuk melaksanakan persiapan dan pemantapan personel dan material.
Selain KRI Makassar-590 TNI AL juga mengerahkan beberapa unsur, yakni *kapal perang* KRI Bung Tomo-357, KRI Frans Kaisepo-368, KRI John Lie-358, satu helikopter AKS Panther HS-1311, lima tank jenis LVT-7 *Korps Marinir*, dan satu kompi Infanteri Mekanis serta dua tim *Intai Amfibi*.
Super Garuda Shield yang juga melibatkan personel militer dari *Angkatan Bersenjata* Amerika Serikat, Australia, Jepang, dan Singapura merupakan latihan bersama tahunan antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Komando Indo-Pasifik AS (INDOPACOM), yang dirancang untuk memperkuat interoperabilitas, kemampuan, rasa saling percaya, dan kerja sama yang telah dibangun dari pengalaman bersama kedua negara selama beberapa dekade.
Komando Pasifik Amerika Serikat (United States Indo-Pacific Command) mengerahkan *kapal perangnya* yaitu USS Charleston (LCS-18), USS Green Bay (LPD-20), satu *pesawat udara* P-8 Posiedon, dua LCAC, serta 1 pleton Amphibious Recon.
Sedangkan Angkatan Laut Singapura atau Republic Singapore Navy (RSN) mengerahkan dua kapal *perangnya*, yaitu RSS Supreme dan RSS Resolution.
Latgabma Super Garuda Shield 2022 ini akan dilaksanakan mulai tanggal 1 sampai dengan 14 Agustus 2022 di beberapa lokasi di Indonesia, yakni Baturaja, Amborawang, dan Pulau Batam serta Dabo Singkep dengan melaksanakan beberapa materi pelatihan.
Materi pertama yang akan dilatihkan adalah kerja sama taktis antara unsur-unsur *kapal perang permukaan* dan *pesawat* udara pada saat pelaksanaan cooperative deployment/passex dan antara unsur Marinir dengan US MEU (Marine Expeditionary Unit ).
Materi latihan kedua, para peserta mempelajari kerja sama taktis antara unsur-unsur dalam melaksanakan operasi maritim khususnya pada kegiatan latihan Maritime Interdiction Operation (MIO) yang disesuaikan dengan situasi Pandemi COVID-19.
Terakhir, para peserta akan mengikuti latihan komunikasi (Comex), latihan manuver taktis (Manex), *pengambilan foto saat formasi kapal di laut* (Photoex), latihan pencarian dan pertolongan orang jatuh di laut (Sarex *dan* Mobex), *latihan prosedur pemeriksaan kapal*(MIOEX/VBSS), *latihan penembakan meriam kapal* (GUNEX/NGS), *dan* *latihan operasi amfibi/latihan pendaratan pasukan ke darat* (Amphibiex).
Kegiatan latihan ini merupakan perintah pimpinan yang harus dilaksanakan oleh setiap Prajurit TNI AL, serta wujud implementasi Prioritas Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono dalam menghadapi segala ancaman dengan membangun sistem pembinaan kekuatan melalui kesiapan operasi yang bersinergi dan mempunyai interoperabilitas tinggi.(ay)