Pendidik MAN Palangka Raya, Lulus Sertifikasi Pendidik Internasional

Palangka Raya, Koranpelita.com

Sebanyak empat guru atau tenaga pendidik dari MAN Kota Palangka Raya telah dinyatakan lulus ujian sertifikasi pendidik internasional.

Ujian sertifikasi pendidik internasional tersebut merupakan program kerja dari Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Kementerian Agama RI bekerjasama dengan ORBIT dan Microsoft Internasional.

Keempat guru MAN Kota Palangka Raya tersebut adalah Nikmah, S.Pd M. P. Fis, MCE, Menik Dwi Astuti, S.Pd, MCE, Abdul Rahim, SS. M.Ag, MCE, dan Miftah Safingi, M. Pd I, MCE.

Perwakilan salah satu guru, Abdul Rahim, SS. M.Ag, MCE menjelaskan bahwa ini tujuan dari program ini adalah  menginginkan guru-guru Madrasah yang juga memiliki kompetensi dan kewenangan yang diakui dunia internasional.

“Karena sertifikasi guru-guru nasional yang dimiliki saat ini hanya berlaku di Indonesia saja, sehingga guru-guru yang ingin berkesempatan mengajar di luar negeri mengalami kendala kategorisasi pendidik yang profesional,” ujarnya, Jumat 6 Mei 2022.

Oleh karena itu ia menyebut, Kementerian Agama melalui GTK Madrasah bekerja sama dengan ORBIT dan Microsoft Internasional untuk mengadakan program sertifikasi internasional. Tujuannya agar guru-guru Madrasah memiliki standar dan kompetensi yang sama dengan guru-guru di luaran sana.

Abdul Rahim menjelaskan, kegiatan sertifikasi diawali dengan Pelatihan dan Pendidikan selama 4 (empat) bulan, langsung dipimpin oleh ORBIT dan Microsoft International yang diikuti oleh perwakilan guru-guru Madrasah setiap provinsi.

“Kebetulan kami dari Kalteng diminta mengikuti sejumlah 5 (lima) orang. Pelatihannya diberi nama Desain Pembelajaran Abad 21 (CLD21) dan setelah pelatihan dilaksanakan, peserta yang lulus ujian sertifikasinya mendapat gelar MCE (Microsoft Certified Educator),” jelasnya.

Dari 5 (lima) orang peserta Kalteng, dinyatakan lulus 4 (empat) orang. “Karena yang 1 (satu) orang tidak bisa mengikuti kegiatan pelatihan secara penuh. Microsoft International hanya memberikan kesempatan kepada peserta yang mengikuti ujian MCE dengan baik,” katanya.

“Jadi ada persyaratan presentasi kehadiran menurut mereka, termasuk skor 700 yang merupakan skor minimal bagi peserta yang dinyatakan lulus. Ada beberapa orang yang lulus setelah mengikuti ujian pertama kali, tetapi banyak juga yang mengulang beberapa kali ujian baru bisa mencapai skor minimal 700,” sambung Abdul Rahim.

Selain bertujuan untuk Pengakuan Standarisasi Internasional, GTK Madrasah berharap guru-guru yang mengikuti kegiatan di atas dapat menjadi Pendidik Abad 21. Dimana menunjukkan guru-guru tersebut sangat Super Profesional karena desain pembelajaran abad 21 itu sangat kompleks, pembelajaran yang dilakukan bukan hanya bersumber dari Pendidik tapi memberdayakan seluruh Resource yang memungkinkan terjadinya Pembelajaran Komprehensif. Pembelajaran Komprehensif menurut CLD21 adalah pembelajaran yang memuat 6 (enam) Prinsip Dasar yaitu Pengetahuan Konstruktif, Kegiatan Kolaboratif, Merupakan Permasalahan Dunia Nyata-Inovatif, Memuat Komunikasi Terampil, Diri Regulatif, terakhir Adanya Instrumen TIK dalam Pembelajaran.

“Kami yang diberikan kesempatan dan lulus ujian sertifikasi internasional sangat berterima kasih kepada GTK Madrasah yang telah memfasilitasi kami hingga bisa terlibat dan berhak menyandang gelar MCE di belakang nama kami, kami juga sangat bersyukur kepada Allah swt yang membuat Kepala MAN Kota Palangka Raya tergerak hatinya mempercayakan kami mengikuti kegiatan tersebut sampai tuntas. Sungguh, merupakan biaya yang tidak sedikit apabila kami mengikutinya secara mandiri dan tentu kami belum tentu lulus. Terima Kasih yang sangat Besar buat pak H. Ahd Fauzi,” ungkap Abdul Rahim.

Sementara itu, Kepala MAN Kota Palangka Raya H. Ahd Fauzi, S.Ag, M.Si Jumat (5/4). menyampaikan apresiasinya kepada empat guru yang telah lulus ujian sertifikasi pendidik internasional tersebut.

“Saya selaku Kepala Madrasah memberikan apresiasi kepada keempat guru tersebut. Ada 50 Madrasah se-Indonesia yang mendapat kesempatan mengikuti kegiatan itu, termasuk MAN Kota Palangka Raya yang ditunjuk Kemenag RI,” ujarnya.

“Alhamdulillah 4 guru MAN Kota Palangka Raya yang saya tunjuk mengikutinya berhasil dan mendapat gelar Microsoft Certified Educator (MCE), yang mana merupakan sertifikasi internasional pendidik yang dikeluarkan oleh Microsoft,” sambung Ahd Fauzi.

Ahd Fauzi berharap kepada tenaga pendidik yang memiliki sertifikat pendidik internasional agar kedepan lebih meningkatkan mutu madrasah terutama MAN Kota Palangka Raya dan Kalteng secara umum.

“Karena mereka juga bisa memberikan imbas kepada tenaga pendidik lain. Kami juga sangat merasakan dampak guru-guru yang profesional, yakni mutu lulusan MAN Kota Palangka Raya juga makin meningkat,” ungkapnya.

“Terbukti tahun lalu juga masuk sekolah top Nasional. Dan alumninya semua bisa bersaing di semua perguruan tinggi favorit, serta masuk perguruan tinggi ikatan dinas seperti IPDN dan juga banyak alumni yang diterima di TNI dan Polri begitu selesai di MAN Kota Palangka Raya,” tukas Ahd Fauzin, mantan Kepala Sekolah Madrasyah Aliyah Negeri Kabupaten Pulang Pisau mengakhiri, bincang-bincangnya.(Sut).

About suparman

Check Also

Gedung Perpusda Jateng Diperluas, Dorong Literasi dan Minat Baca Masyarakat

SEMARANG,KORANPELITA – Proyek perluasan gedung dan pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Perpustakaan Daerah (Perpusda) Jawa …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca