Semarang,koranpelita.com
Dalam situasi pandemi covid yang belum selesai ini, membuat Alumni Fakultas Hukum Untag Tahun 1980 terpanggil dan empaty pada masyarakat yang terdampak. Untuk membantu dan meringankan beban dalam kehidupan sehari- hari Alumni Fakultas Hukum Universitas Tujuh Belas Agustus Semarang (Untag) beri Bantua Sosial panti asuhan Yatim Piatu Ikhsaniyah dan Panti Asuhan Cacat Ganda Bakti Asih berupa paket sembako dan uang.
“Bantuan sosial ini merupakan serkileran dari para alumni sehingga terkumpul dan disumbangkan kepada yang membutuhkan uluran ini,” ungkap Ketua Panitia Bimbong Yogatama SH dalam acara Silaturahmi di Kampung Laut Senarang, Sabtu 11/12/2921).
Menurut Bimbong, kegiatan reuni kali ini sangat berbeda karena ditengah pandemi corona yang belum selesai dan saat ia ni ditambah wabah omicron, namun antusias peserta yang datang dan sangat luar biasa.
“Ini menunjukkan bahwa hubungan silaturrahmi kita semakin lebih erat, meski sudah pensiun, kita tetap bisa berkumpul dapat bersilaturrahmi,” ujarnya.
Hal senada diungkapkan Ketua Alumni Untag tahun 1980 Sunu Duto SH Mkn. Menurutnya, dengan kekompakan dan sering ketemu maka terjalin silaturrahmi yang kuat. Namun reuni kali ini benar benar dipersiapkan tidak hanya cukup di bawah pohon kluwih pada reuni sebelumnya.
” Saat ini dipersiapkan lebih baik karena yang hadir luar biasa dari Jakarta, Yogyakarta, Rembang, Pati, Jepara. Tegal, Temanggung dan ada dari Bangka Belitung,” paparnya
Meski demikian, lanjut Sunu, yang menggembirakan adalah ketika menghadap Dekan Fakultas Hukum Untag Prof.Dr Edy Lisdiyono SH, MH mendapat apresiasi secara baik
“Prof Edy mengucapkan terima kasih masih ada kekompakan dan silaturrahmi Alumni Untag. Jadi group ini tidak hanya kumpul tapi kiprahnya sudah dirasakan oleh masyarakat, karena kita bisa membantu di Ponpes dan panti aduhan sehingga mendaoat perhatian bsnyak,” katanya.
Prof Edy, kata Sunu, ternyata para alumni banyak yang menjadi pejabat sehingga mendapat tanggapan yang baik dari masyarakat. Oleh karena itu, minta teman teman melakukan tindakan riil bahwa organisasi kita mau dibawa kemana.
“Yang jelas minta masukan teman teman petemuan yang sudah berjalan ke delapan dan di berbagai tempat, sehingga perlu dibentuk pemimpin yang baru,” ujarnya.
Sementara itu, Susilo salah satu alumni yang sudah malang melintang di bidang hukum dan kini menjadi hakim agung meminta, bisa melakukan kegiatan lain dan bisa dilaksanajan setahun sekali atau dua tahun sekali.
Sedangkan Prof Wariman yang menjadi dosen nasional meminta, supaya dibentuk yayasan sehingga bergeraknya bisa leluasa. Selanjutnya jika sudah ada badan hukumnya bisa mendirikan pendidikan dan usaha lainnya.
“Yang jelas saya apresiasi sekali terhadap yang mempunyai ide dan gagasan yang mulia ini,” ujarnya.
Acara silaturrahmi yang dilakukan di rumah makan kampung laut itu, menunjukkan kekompakan dan silaturrahmi yang mengeratkan diantara alumni yang hadir.
Acara yang dipandu Siwo Gendroyono SH itu, sangat menyenangkan karena diiringi orjen tunggal sehingga para alumni banyak yang menyumbangkan suara emasnya.(sup)