Jakarta, Koranpelita.com
Mulai hari ini, Tim Tanggap Darurat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) baru bisa mendekat ke beberapa titik lokasi rawan akibat erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Tim ini berjanji bergerak cepat membantu mempercepat penanganan darurat bencana alam.
Selain itu, langkah penanganan dilakukan dengan mencari jalur-jalur alternatif untuk menghubungkan Lumajang – Turen -Malang yang putus akibat robohnya Jembatan Besuk Koboan.
“Bapak Presiden memerintah kami untuk membantu korban bencana dan mengambil langkah-langkah penanganan jangka pendek dan panjang,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, di Jakarta, Minggu (5/12).
Sumber daya dan personel sudah dikerahkan ke lokasi, seperti mobilisasi 10 unit Hidran Umum (HU) kapasitas 2.000 liter, 4 unit Mobil Tangki Air (MTA) kapasitas 4.000 liter, 6 unit tenda hunian darurat, 1 mobil toilet, dan dukungan 10 personel tanggap darurat.
Pengerahan alat berat, lanjutnya, untuk mempercepat evakuasi korban dan pembersihan kawasan terdampak seperti 1 unit excavator, 1 unit loader, 2 dump truck, dan perlengkapan tambahan berupa 1 set lighting lamp, 1 unit MTA dan alkon, 2 drum solar serta oli hidrolik dan oli mesin.
Peralatan sejumlah alat berat terkonsentrasi di Desa Supiturang dan Curah Kobokan di Kecamatan Pronojiwo serta Desa Sumber Wuluh di Kecamatan Candipuro.
Pembersihan jaringan jalan untuk memulihkan konektivitas, baik jalan nasional, provinsi, maupun kabupaten, sudah dilakukan.
Erupsi Gunung Semeru terjadi pada Sabtu 4 Desember 2021 sekitar pukul 15.00 WIB dengan mengeluarkan abu vulkanik mengarah ke wilayah Besuk Koboan. Tercatat wilayah terdampak paling parah berada di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro di Kabupaten Lumajang. (oto)