Membangun Tanpa Menghancurkan

Jakarta, Koranpelita.com

Tergusur dan terpinggir. Itulah nasib sejumlah masjid di Ibu Kota. Sudah banyak masjid di Jakarta menjadi korban pembangunan.

Masjid Hidayatullah misalnya atau Masjid Baitul Mukhlisin yang letaknya berdekatan di kawasan Semanggi, tepatnya di Karet Semanggi.

Masjid Baitul Mughni peninggalan Guru Mughni tiga serangkai ulama besar Betawi selain Guru Marzuki di Klender dan Guru Mansyur di Tanah Abang.

Guru Mughni meninggalkan Masjid Baitul Mughni yang menghadap langsung Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Pengurus Masjid Baitul Mughni harus berjuang untuk mewujudkan bangunan masjid yang sekarang ini.

Untuk memperoleh Izin Mendirikan Bangunan (IMB) pengurus harus mondar-mandir, berulang kali. Pengurus menggambarkan membutuhkan 50 pasang sepatu karena harus berjalan kaki ke kantor wali kota.

Perjuangan yang sama juga dilakukan pengurus masjid lain. Pengurus Masjid Hidayatullah misalnya ada dua kelompok pengurus yang saling berbeda kepentingan. Pengurus yang mempertahankan bangunan masjid menjaga di masjid, berpuluh orang bahkan menginap agar masjid tidak diratakan dengan tanah.

Masjid Baitul Mukhlisin, Masjid Al Awwabin, Kalilio, Senen, Masjid Al Hikmah Jalan Pramuka, Masjid Al Hikmah Sarinah dan masih banyak lagi yang lainnya.

Jamaah masjid dan pengurusnya harus berjuang keras untuk mempertahankan keberadaan masjid. Selain kekompakan pengurus juga semangat untuk mempertahankah eksistensi masjid menjadi penting.

Satu lagi masjid di Ibu Kota yang terancam penggusuran. Selain lokasinya sangat strategis juga pembangunan kepentingan umum menggunakan lahan yang berdekatan.

Masjid Jami Daarur Rahiim berada di ruas Jalan Gatot Subroto Nomor 1 RT02/06, Kuningan Barat, Mampang Prapatan

Masjid Daarur Rahiim sudah lama terpinggirkan. Masyarakat sekitar sudah lama pindah tempat tinggal. Sekitarnya tinggal lahan kosong yang belum dibangun perusahaan dan belum dibangun pemiliknya.

Jamaah masjid tinggal masyarakat sekitar yang tinggal sedikit dan selebihnya para musafir yang kebetulan lewat.

Meski demikian pengurus masjid melalui panitia pembangunan masjid memiliki semangat untuk melestarikan bangunan masjid.

Didinding terpampang pengumuman meski tidak besar: Masjid Daarur Rahiim milik umat, dan akan direnovasi. Demikian poster yg tertempel di dinding bagian depan.

Persis di sebelahnya tertempel pengumuman lain: Zona Hijau, Area Bebas APL. PT Adhi Karya (Persero) Tbk. LRT Longspain 2. Di bagian kiri atas ada logo PT Adhi Karya, sedang di kanan atas logo Kementerian Ketenagakerjaan.

Sebagian dinding sudah dibuka dan lantai sudah dipasang cakar tiang penyangga. Sebagian tiang besi sudah berdiri di halaman masjid. (djo)

About redaksi

Check Also

PNS Kodiklatal Surabaya Gelar Aksi Donor Darah dalam Rangka HUT KORPRI ke-53 Tahun 2024

Surabaya, koranpelita.com Menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) ke-53 Tahun 2024, …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca