Vara Bidik Pasar Indonesia

Jakarta, Koranpelita.com

Vara, perusahaan rintisan yang bergerak di bidang platform pengelolaan staf untuk usaha / di kawasan Asia Tenggara, meraih pendanaan sebesar 4,8 juta dolar AS dari Go Ventures, RTP Global, Alpha JWC Ventures, Surge dari Sequoia Capital India, FEBE Ventures, dan Taurus Ventures. Produk debut dari Vara, Bukugaji, ditargetkan untuk pasar Indonesia dan telah melayani lebih dari 100.000 usaha sejak diluncurkan 6 bulan lalu.

Di seluruh dunia, dan terutama di Asia Tenggara, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) adalah tulang punggung perekonomian negara masing-masing. Contohnya, di Indonesia, lebih dari 60 juta usaha kecil memberikan kontribusi lebih dari 60% PDB negara dan mempekerjakan hampir 95% angkatan kerja nasional. Mayoritas bisnis dari UMKM bergerak di sektor padat karya yang operasionalnya sangat bergantung pada keberadaan dan kinerja pekerja.

Namun, terlepas dari pentingnya tenaga kerja bagi kesuksesan mereka, kebanyakan pelaku UMKM masih mengelola sumber daya manusia mereka secara manual — mulai dari melacak kehadiran hingga mentabulasi gaji dan banyak lagi. Padahal, proses analog dari pengelolaan sumber daya manusia (SDM) ini rumit, memakan waktu, dan rentan terhadap kesalahan manusia.

Kesulitan yang muncul dari pengelolaan SDM yang sporadis dan analog ini tak jarang mempengaruhi karyawan yang umumnya tidak pernah memiliki akses untuk mendapatkan riwayat pekerjaan formal. Salah satu masalah yang sering muncul adalah sulitnya akses bagi karyawan ini mendapatkan layanan finansial dari lembaga keuangan tradisional seperti bank.

Bank sering mengabaikan tenaga kerja informal yang sangat bergantung dari gaji ke gaji, dan akibatnya, karyawan hanya bisa beralih ke majikan mereka untuk kebutuhan keuangan mereka. Perilaku ini tidak hanya menimbulkan ketergantungan tidak sehat dari karyawan kepada pemberi kerja tetapi juga menghabiskan modal kerja pemilik usaha.

Vidush Mahansaria dan Abhinav Karale, para pendiri Vara, sangat yakin bahwa teknologi memberikan peluang untuk mendefinisikan kembali apa artinya mengelola sumber daya manusia. Dengan mendigitalkan tidak hanya UMKM tetapi juga karyawan mereka, Vara berupaya membangun platform yang kaya akan data yang dapat menangkap interaksi antara pemberi kerja dan karyawan.

Vidush menjelaskan, “Kami di Vara ingin membantu UMKM dan staf mereka memiliki lebih banyak waktu, energi, dan uang” Abhinav menambahkan, “Pendanaan ini memungkinkan kami untuk terus mengembangkan produk kami dan melayani pengguna kami dengan peningkatan serangkaian fitur bernilai tambah untuk mencapai hal itu.”

Diluncurkan pada bulan November 2020, Vara membuat langkah besar dalam mengubah cara perusahaan kecil mengelola SDM melalui produk perdana mereka, Bukugaji, yang ditujukan untuk pasar Indonesia dan telah melayani kebutuhan pengelolaan staf lebih dari 100,000 perusahaan kecil. Sebagai produk mobile-first yang intuitif, Bukugaji memungkinkan pemilik bisnis untuk dengan cepat dan mulus melacak kehadiran staf, mentabulasi gaji dan pinjaman, menghasilkan slip gaji, dan mencairkan gaji hanya dalam beberapa menit.

Vara didirikan oleh Abhinav Karale dan Vidush Mahansaria, yang bertemu di sekolah bisnis The Wharton School of University of Pennsylvania, tempat mereka berdua kuliah. Abhinav memegang gelar sarjana di bidang ekonomi dan ilmu komputer dan gelar master dalam data science dari Wharton dan University of Pennsylvania.

Sebelum mendirikan Vara, Abhinav membangun strategi investasi dan perdagangan untuk firma pengelola dana hedge fund dan alat-alat kecerdasan buatan untuk pemangku kepentingan pemerintah dan kesehatan. Vidush memegang gelar di bidang ekonomi dan studi internasional dari Wharton dan University of Pennsylvania.

Dia dibesarkan di Bangkok dan telah bekerja di seluruh fungsi produk, penggalangan dana, dan operasi di Grab sebelum bergabung dengan ICONIQ Growth, sebuah perusahaan pendanaan teknologi besar di San Francisco, untuk membantu upaya investasi mereka di Asia dan Eropa.

Vara adalah bagian dari angkatan kelima Surge yang terdiri dari 23 perusahaan yang telah mengembangkan solusi digital baru untuk membantu perusahaan dan individu bekerja, hidup, dan belajar lebih baik di lanskap Asia Tenggara yang berkembang pesat.(Vin)

About ervin nur astuti

Check Also

Ketua DPP PKS: Rendahnya Pendapatan Jadi Tantangan Kinerja APBN 2024

Jakarta, Koranpelita.com Ketua DPP PKS menanggapi paparan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyebutkan Anggaran Pendapatan dan Belanja …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca