Sampit, Koranpelita.com
Sejumlah peristiwa kebakaran terhadap bangunan , baik itu rumah maupun kantor di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur ( Kotim ) Provinsi Kalteng, berjumlah sebanyak delapan kali dari Januari sampai dengan Mei 2019.
Demikian diungkapkan Rihel S.Sos Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Kadisdamkar) Kotim ketika dikonfirmasi via ponselnya Rabu ( 8/5) di Sampit. Penyebabnya rata -rata diperkirakan akibat korsleting listrik .
Rihel S.Sos menghimbau kepada warga,
supaya pada saat meninggalkan rumah, dipastikan jek listrik harus sudah di cabut, cek kompor gas dan kompor minyak kondisinya sudah dimatikan.
Gunakan kabel listrik yang standar, jangan gunakan jek cabang apalagi menggunakan kabel serabut.
Kadisdamkar Kotim ini menambahkan , mengenai kebakaran lahan dari Januari sampai dengan April 2019 yang ditangani oleh Damkar Kotim ada 9 kali kejadian atau lokasi , 4 lokasi di Kecamatan Baamang dan 5 lokasi di Kecamatan MB. Ketapang di Kota Sampit yang rata- rata sengaja dibakar dan ditinggalkan orang.
Menyangkut jumlah personel di lapangan ada sekitar 65 orang, dan totalnya 87 orang dengan staf di Kantor Dinas Damkar Kotim. Idealnya berjumlah 200 orang.
Sedangkan jumlah unit alat pemadam kebakaran, ada 8 mobil. Dimana pengadaan terakhir pada tahun 2014 ada 2 unit sedangkan Sisa nya mobil lama, keluaran dibawah tahun 1980 an. Anggaran operasional saat ini, katanya lagi, lebih dari cukup.
Hanya untuk pengadaan mobil baru belum bisa dilakukan. Sebab harga unit mobil damkar lebih dari Rp1,3 Milyar per unit nya.
Sementra itu Bupati Kotim H. Supian Hadi seperti dilansir media lokal mengatakan, supaya masyarakat memperhatikan instalasi di rumah masing-masing. Demikian dengan kantor dinas otonom di Pemkab Kotim.
Dia meminta instalasi listrik dikantor dinas itu segera diremajakan.Apalagi baru baru ini sudah dua kali kebakaran menimpa Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) Pemkab Kotim. (Ruslan AG)