Belajar Menjahit Dari Ibu Kini Jadi Designer Profesional

Jakarta. Koranpelita.com

Boki Ratu Nita Budhi Susanti,SE, MM yang tak diragukan lagi reputasi dan eksisistensi di dunia politik, ekonomi dan seni budaya. Terlebih dalam dunia rancang busana, pemilik Butik Ageman ini bercerita tentang ketertarikannya pada design busana, menurutnya belajar menjahit dari almarhum Ibu.

“Saya belajar menjahit dari almarhum ibu saya (Yudith Laurence). Jika beliau dulu ingin gambar atau design baju. Sayalah yang buat design dan gambar,” paparnya.

Dia mengajarkan agar wanita harus bisa menjahit. “Sayapun diajarkan untuk mengukur, membuat pola dan membuat design,”ujar Nita Budhi Susanti ketika berbincang dengan KORANPELITA.COM, di Butik Ageman, kawasan Ciputat, Jakarta Selatan, Kamis (29/04/2021).

“Sebelum menjadi anggota DPD RI dan DPR RI saya sudah ada butik dan mendesign semua busana kerajaan baik untuk dirinya dan almarhum Sultan Mudaffar Sjah maupun busana untuk para penari kraton, perangkat adat kraton dan lain-lain,”tuturnya.

Selesai dari tugas DPR RI tambah Nita muncul kesedihan beruntun dengan wafatnya Sultan dan Ibu secara bersamaan dalam waktu berdekatan alhasil banyak ujian dan cobaan yang harus dihadapi.

“Hikmah dari cobaan itu mulai bangkit dengan menekuni butik kembali, ” imbuhnya.

Menurut Nita kecintaan terhadap kain-kain Indonesia yang sangat beragam itulah mulailah niat untuk merealisasikan keindahan dan keunikan Indonesia dengan busana yang padukan semisal beberapa batik songket kedalam design.

“Untuk menambah ornamen klasik ditambahkan dengan batu-batuan sebagai simbol kekuatan dan kekayaan alam Indonesia,”ungkapnya.

Untuk ide design dikatakan Nita muncul kadangkala dengan tidak sengaja ketika terinspirasi alam, trend kekinian fashion dan karena order dari client.

“Inspirasi didapat ketika negara lain menampilkan tarian atau beberapa daerah Indonesia ada event-event budaya saya selalu mengamati dan mencoba menuangkan dalam karya busana,”terangnya.

Seperti diketahui hasil karyanya sudah banyak dipasarkan dalam dan luar negeri.

“Ketika ada kunjungan ke eropa khususnya belanda banyak yang menyukai khususnya ibu-ibu
Indonesia yang tinggal disana,”tuturnya.

Belum lagi tambahnya di Dubai mereka minta buka butik disana karena mereka menyukai design buatan saya tapi saya berpikir terlalu jauh takut tidak fokus nantinya.

“Pernah dari Korea Selatan dan Malaysia minta saya bantu designkan tapi menggunakan bahan khas mereka dan dipasarkan di negara mereka, ” imbuhnya.

Disinggung mengenai rancangan berkesan dan bernilai tinggi menurut Nita paling berkesan adalah outer dengan menggabungkan beberapa kain dari wilayah Indonesia.

“Sebagai contoh songket bali saya padukan dengan batik Jogja atau songket Padang dengan batik Papua. Selanjutnya tambahkan batu-batuan dan asesories lain. Untuk remaja lebih suka yang simple dan casual. Jika pasar eropa merekar lebih suka simple elegance dangan warna yang tidak mencolok, “tuturnya.

Untuk.ekspansi sudah dilakukan kerjasama dengan beberapa institusi baik peragaan busana atau endorse para artis Indonesia.(han)

About redaksi

Check Also

Prudential Selenggarakan PrudentialXSuperM We DO Virtual Concert & Fan Meet

Jakarta,Koranpelita.com Sebagai lanjutan dari kampanye ‘We DO Well Together’, Prudential Corporation Asia (Prudential), bersama SuperM, …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca