Jakarta,Koranpelita.com
Dalam lima tahun terakhir, Asian Agri fokus melakukan replanting agar keberlangsungan bisnis sawit perusahaan terus berjalan.
“Kami kini fokus menjalankan program replanting untuk mendukung upaya pemerintah mempercepat program replanting tanaman sawit demi menciptakan industri sawit berkelanjutan,” kata Director Sustainability and Stakeholder Relations Asian Agri Bernard A. Riedo dalam diskusi virtual dengan media, Selasa (27/4/2021).
Strategi replanting ini lanjut Bernard, diklaim mampu menggenjot produktivitas dan kualitas Tandan Buah Segar (TBS) tanpa perlu membuka lahan baru. Dengan demikian, pihaknya menerapkan tiga prinsip dalam menjalankan peremajaan lahan sawit, yakni quality, productivity, dan cost.
Selain mendorong replanting, Asian Agri juga tetap memperhatikan aspek lingkungan dalam pengelolaan sawit dimana Asian Agri menginginkan pencapaian net zero fire/lahan bebas dari kebakaran. Pihaknya memaksimalkan penggunaan teknologi dan komunikasi sebagai upaya pencegahan Karhutla. Secara reguler, pihaknya melakukan sosialisasi keterampilan pencegahan api dan sosialisasi program pembukaan lahan tanpa bakar ke masyarakat.
Lebih lanjut Bernard menjelaskan, program peremajaan tanaman sawit ini mencakup lahan seluas 5 ribu hektar setiap tahunnya. Kebun sawit yang masuk program peremajaan ini berada di Provinsi Riau, Jambi dan Sumatera Utara.
Program peremajaan ini dilakukan secara bertingkat demi menjaga keberlangsungan produksi sawit,” ujarnya. Saaat ini Asian Agri memiliki luas kebun inti mencapai 100.000 hektare.
Pendamping
Selama pandemi Covid-19, Asian Agri
menerapkan pola kenormalan baru dalam kehidupan dan bekerja.
Karyawan di kebun, pabrik, kantor, dan
lingkungan sekitar harus menerapkan
protokol pencegahan COVID-19 guna
memastikan pengelolaan kebun berkelanjutan tidak terkendala dan mencapai target produksi secara optimal. “SOP di lingkungan kebun dan wilayah operasional sangat ketat untuk meminimalisasi penyebaran Covid-19,” ujar Bernard.
Sementara itu, terkait dengan program replanting ini, Asian Agri juga memberikan pendampingan kepada mitra petani sawit.
Pendampingan ini mencakup saat proses pemilihan bibit unggul, persiapan lahan, penanaman bibit sampai kegiatan perawatan dengan praktik agronomi terbaik. “Perusahaan mengedukasi petani sawit agar selektif dalam memilih mitra pendamping dan pemilihan benih yang akan ditanam,” jelas Bernard.
‘Kami memberikan pendampingan secara maksimal kepada petani. Perusahaan memberikan pengarahan kepada petani mitra dalam replanting ini. Business model yang dijalankan juga mengacu seperti kami,” sambungnya. (Vin)