Ketua DPP PKS: Kajian Bank Dunia Terkait Kemiskinan Indonesia Harus Jadi Bahan Evaluasi

Jakarta, Koranpelita.com

Ketua DPP PKS Bidang Ekonomi dan Keuangan Anis Byarwati menilai kajian Bank Dunia terkait kemiskinan yang disesuaikan mengunakan daya beli atau Purchasing Power Parity (PPP) dan mengkategorikan Indonesia berdasar standar negara upper-midlle income bisa menjadi bahan evaluasi bagi BPS. “Sebagai masukan bahan evaluasi serta menakar daya saing kita dengan negara-negara setara lainnya, tentu saja menjadi masukan yang baik,” katanya di Kompleks Parlemen DPR RI, Jakarta (3/5/2025)

Legislator Perempuan ini menyatakan bahwa BPS tidak boleh menutup diri terhadap kajian berbagai Lembaga riset termasuk dari Bank Dunia. “Karena jika datanya kurang akurat maka kebijakan pembangunan berisiko melenceng dari target sehingga meninggalkan jutaan orang dalam lingkaran kemiskinan,” ungkapnya.

Meskipun demikian Anis mengingatkan Indonesia sebagai negara kepulauan dengan jumlahnya lebih dari 17 ribu pulau, dengan karakteristik yang berbeda tiap wilayah dan daerah, baik provinsi ataupun kabupaten/kota. “Tentu garis kemiskinan tiap wilayah tidak bisa disamaratakan, antara Jakarta dengan di daerah tertentu misalnya,” ujarnya.

Anggota Komisi XI DPR RI ini menyebutkan kemiskinan masih menjadi tantangan nasional yang kompleks, akan tetap menjadi PR besar yang membutuhkan penanganan yang sangat serius. “Negara perlu memfokuskan sumber daya fiskalnya terutama pada investasi yang berpihak pada masyarakat miskin dan kebijakan yang meninimalisir ketimpangan,” ujarnya. (Vin)

About ervin nur astuti

Check Also

OJK dan BPS: Hasil Survei Nasional Indek Literasi dan Inklusi Keuangan Masyarakat Meningkat

Jakarta, KORANPELITA COM –  Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan hasil …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca