Surabaya, koranpelita.com
Dalam rangka menyamakan persepsi antar Satuan Penerangan TNI, Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Kodiklatal, Kolonel Marinir Suharyono mengikuti video conference (Vicon) dengan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Dr. Nugraha Gumilar membahas pemberitaan di media sosial terkait TNI, bertempat di ruang kerja Kadispen Kodiklatal, Bumimoro Surabaya. Rabu, (24/01/2024).
Kegiatan daring yang diikuti Satuan Penerangan dari jajaran TNI AD, TNI AL dan TNI AU ini, Kapuspen mengatakan bahwa untuk meningkatkan sinergitas dan membangun hubungan yang baik dengan teman-teman di dunia maya, ada baiknya satuan penerangan TNI saling memfollow medsos satuan penerangan lainnya.
“Hal ini bertujuan apabila ada sentimen negatif mudah menangkalnya, meredamnya berita yang bisa merugikan nama baik TNI. Namun sekali lagi mohon diperhatikan jangan pernah main perasaan karena kita akan terjebak ke perasaan itu di dunia maya, ” ujar Kapuspen TNI.
“Pesan Panglima TNI gunakan bahasa yang menunjukkan bahwa kita adalah Tentara yang berpendidikan, tidak usah pakai bahasa yang tidak sopan. Pakai bahasa yang educated, perlu diperhatikan juga bila ada oknum TNI yang mengalami sebuah masalah mudah-mudahan ini bisa diselesaikan dengan baik-baik, kami mohon bantuan teman-teman semua agar ini tidak melebar kemana-mana, “lanjut Kapuspen TNI.
“Jadi hubungan emosional itu terjaga dari mulai sekarang dan selamanya. Namun kalau kita hanya muncul komen ketika ada TNI negatif itu hubungan emosional belum terjaga, belum terbangun yang baik di WA Grup atau dimanapun juga, tidak ada satu menit mengucapkan hal-hal positif seperti sekedar ucapan selamat ulang tahun kepada seseorang itu akan membuat mereka tanda kutip sungkan ketika kita melakukan itu,” ungkap Kapuspen TNI.
Lebih lanjut Kapuspen TNI mengungkapkan jika sekarang teritorial tidak hanya di dunia nyata, tetapi juga di dunia maya. “Masuk saja kemana saja, tidak usah pakai perasaan, berikan komen kepada event-event tidak hanya pada saat ada berita TNI negatif tapi pada saat ulang tahun atau ada yang sakit, selamat ulang tahun, cepat sembuh ya mas. Itu muncul di situ, ” terang Mayjen Nugraha Gumilar.
“Semakin lambat kita menjawab maka berita itu semakin liar, sekali lagi kalau ada berita mulai muncul maka jika ada pertanyaan dari media saat itu cek langsung dalam hitungan sekian menit langsung di jawab. Siapa, apa, bilamana, dimana, titik sampai di situ. Pertama kali kita memberikan jawaban itu akan meredam berita itu untuk tidak viral. Sekali respon cepat untuk menjawab dengan formasi, siapa, bilamana dan dimana. Untuk bagaimana, mengapanya selanjutnya baru kita bisa bernafas sebentar, ” tandasnya.(ay)