Semarang,koranpelita.com
Pemerintah Kota Semarang Selasa (21/3/2023) hari ini akan melakukan penutupan beberapa ruas jalan dan melakukan rekayasa lalu lintas, menyusul adanya penyelenggaraan prosesi Dugderan.
Rekayasa lalu lintas tersebut dilakukan mengingat prosesi Dugderan yang berupa pawai akan dilangsungkan di tiga tempat secara berurutan. Dimulai dari halaman Balaikota Semarang, Alun-alun Masjid Agung Semarang, hingga lokasi terakhir akan berlangsung di Masjid Agung Jawa Tengah.
Adapun penutupan jalan akan dilakukan di sepanjang Jalan Pemuda sampai dengan Masjid Kauman mulai pukul 13.00 WIB sampai dengan selesainya prosesi Dugderan.
Sementara rekayasa lalu lintas yang akan diberlakukan antara lain Jalan Indraprasta dibuat menjadi dua arah dari pukul 13.00 WIB hingga selesai. Kemudian arus lalu lintas dari Jalan Gajah Mada akan dialihkan ke kiri ke Jalan Depok atau ke Jalan Pemuda dan masuk ke Jalan MH. Thamrin.
Selanjutnya arus lalu lintas dari jalan Imam Bonjol (Stasiun Poncol) dialihkan tidak masuk ke Jalan Pemuda dan dialihkan ke Jalan Indraprasta (2 arah). Sedangkan arus dari Jalan Indraprasta dialihkan menuju jalan Imam Bonjol dan arus dari Tugu Muda menuju Jalan Imam Bonjol dialihkan ke kiri Jalan Indraprasta atau lurus ke Jalan Imam Bonjol (Stasiun Poncol).
Rekayasa lalu lintas ini penting karena dalam pelaksanaan kirab budaya Dugderan nantinya tidak menggunakan kendaraan bermesin. Semuanya menggunakan transportasi tradisional dari Balaikota menuju Alun-alun Masjid Agung Semarang.
” Semua ini dimaksudkan selain untuk menjaga lingkungan juga mengulang memori kolektif tradisi Prosesi Dugder yang pernah diselenggarakan pada masa Bupati Semarang di era Kanjeng Raden Mas Arya Adipati Purbaningrat pada tahun 1881 M” ungkap Kepala Dinas Kebudyaaan dan Pariwisata Kota Semarang, Wing Wiyarso Poespojoedho menjelaskan jika prosesi Dugderan akan digelar Selasa (21/3/2023).
“Selasa (21/3) ini akan diadakan kegiatan kirab budaya prosesi Dugder, dimulai pukul 13.00 WIB. Dengan diawali di halaman Balaikota oleh Wali kota Semarang. Karena Wali kota sekarang adalah Ibu Wali kota, tentunya gelar juga akan berubah. Jika tahun-tahun sebelumnya, Wali kota Semarang akan memerankan Kanjeng Raden Mas Arya Adipati Purbaningrat, namun tahun ini diganti menjadi Kanjeng Mas Ayu Tumenggung Purbodiningrum. Beliau juga yang akan mengawali melepas pawai prosesi Dugder dari halaman Balaikota Semarang ke Alun-alun Masjid Agung Semarang,” ucapnya di gedung Pandanaran, Senin (20/3).
Prosesi Dugder tahun ini menurut rencana, akan dihadiri oleh Wali kota Solo, Gibran Rakabuming Raka dan Kepala Daerah di wilayah Kedungsepur. Selain itu, juga akan dimeriahkan dengan pertunjukan Gatra Budaya Dugder, sebuah Drama Tari Dugder berupa Teatrikal yang menggambarkan bermacam-macam budaya di Kota Semarang.(sup)