Jakarta, koranpelita.com
Ini pengalaman pertama Angkatan Bersenjata Australia latihan bersama dengan Marinir TNI AL, menurut kami kemampuan pasukan TNI AL sangat baik, “Ini kesempatan yang sangat baik, bagi pasukan kami untuk belajar dan bekerjasama dengan pasukan yang dimiliki Indonesia”.
Hal tersebut diungkapkan oleh Lieutenant General Greg Bilton – the Chief of Joint Operations Angkatan Bersenjata Australia, seusai pelaksanaan Latihan Bersama (Latma) antara TNI AL dengan Australian Defence Force dalam nama latihan Ausindo Amphibious Assault Exercise, Minggu (20/11) di Pantai Todak Dabo Singkep, Kepulauan Riau.
Latihan ini merupakan bagian dari Indo-Pacific Endeavour (IPE), program latihan yang diselenggarakan oleh Royal Australian Navy bersama Angkatan Laut negara-negara di kawasan Indo-Pasifik sejak tahun 2017, salah satunya TNI AL. Pada pelaksanaannya tahun ini, konsep IPE dikembangkan dengan melibatkan Royal Australian Army (RAA), dengan materi utama latihan yaitu Serbuan Amfibi, bersandi “Ausindo Amphibious Assault Exercise” (AAJEX).
Diskenariokan, Pantai Todak Dabo Singkep telah dikuasai musuh yaitu negara merah (fiktif), sedangkan negara Biru yang diperankan oleh Indonesia dan Australia melaksanakan serbuan amfibi, dan yang istimewa serbuan itu dipimpin langsung oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono dan disaksikan oleh Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa, dengan melibatkan unsur laut kedua negara, Marinir TNI AL dan Angkatan Darat Australia sebagai pasukan pendarat, serta TNI Angkatan Udara.
“Kegiatan ini menjadi pondasi yang cukup kuat untuk kerjasama bilateral kedua negara di masa – masa mendatang. Ini merupakan cara hebat untuk membangun hubungan bilateral yang sangat bermanfaat bagi kedua negara,”ungkap Lieutenant General Greg Bilton.
Latihan Bersama antara Indonesia dengan Australia ini salah satu peningkatan peran diplomasi Angkatan Laut layaknya program prioritas Kasal Laksamana TNI Yudo Margono dalam mewujudkan stabilitas keamanan di kawasan.(ay)