Jakarta, Koranpelita.com
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Front Ganjar Puan gelar silaturahmi sekaligus rapat konsolidasi bagi seluruh DPD dan DPC untuk memantapkan pengurus Front Ganjar Puan.
Acara tersebut dihelat di Bandar Jakarta Summarecon Bekasi, Ruang Lobster 3, Minggu (19/12/21).
Ketua Dewan Pembina Front Ganjar Puan, H. Mochtar Mohamad menyampaikan, kegiatan ini sebagai langkah untuk memantapkan kepengurusan Front Ganjar Puan dari akar rumput hingga ke pusat.
“Kenapa mengusung Ganjar – Puan. Ini untuk menciptakan hatrick di Pemilu Legislatif dan Pilpres 2024,” kata Mochtar.
Dijelaskan dia, ada beberapa indikator mengukur potensi keistimewaan Duet Ganjar Puan di kancah Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden di 2024 mendatang.
Pertama, Ganjar Pranowo adalah kader ideologis Bung Karno, sementara Puan Maharani merupakan kader ideologis sekaligus kader Biologis Bung Karno. Kedua, Pada pilpres 2024, ambang batas Presidensial Threshold, hanya PDI Perjuangan yang mampu mengusung pasangan Presiden dan calon presiden sendiri. Ketiga, pada Pemilu 2024, pemilihan presiden akan bersamaan dengan pemilihan legislatif.
“Efek ekor Jas Partai yang mengusung kader sebagai calon Presiden atau wakil Presiden akan berpengaruh terhadap perolehan suara dan kursi di legislatif dan pilkada,” ujar Mochtar Mohamad.
Keempat, lanjut dia, Pasangan Ganjar Puan akan menciptakan kesolidan dari Partai PDI Perjuangan, dan kekuatan kelompok Soekarnois yang diluar partai PDI Perjuangan akan menyatu didalam pasangan ini.
Kelima, Pasangan Ganjar Puan akan menjamin keberlangsungan estafet kepemimpinan Jokowi pada pemerintahan kedepan yang sudah terbukti keberhasilannya saat ini. Keenam, Hasil Survey terakhir, saat ini PDI Perjuangan mengungguli partai-partai lain di angka kisaran 25%.
“Artinya PDI Perjuangan sudah memiliki modal dasar untuk memenangi Pilpres, ditambah dengan Partai-partai lain yang tidak mengusung kadernya di Pilpres,” terangnya.
Ketujuh, masih kata dia, Ganjar Pranowo mewakili Jawa dan Puan Maharani mewakili Sumatra, artinya telah mencakup 70% pemilih di Indonesia.
Delapan, Ganjar Puan berasal dari Universitas terbaik yang ada di Indonesia. Ganjar Pranowo merupakan alumni Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada (UGM) dan Puan Maharani merupakan Alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia.
Sembilan, Ganjar Puan sangat berpengalaman di Eksekutif maupun Legislatif. Ganjar Pranowo merupakan mantan anggota DPR-RI dan berhasil dalam 2 Periode menjadi Gubernur Jawa Tengah.
Sementara Puan Maharani sendiri juga berpengalaman sebagai Menteri Kordinator PMK dan di DPR-RI hingga mencapai pucuk pimpinan.
Sepuluh, Ganjar Pranowo sangat dekat dengan Kelompok Islam, seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan bahkan beristrikan cucu dari KH. Hisyam Abdul Karim, yang merupakan Ulama besar dari Kalijaran, Purbalingga.
“Sementara garis keturunan dari Puan Maharani merupakan cucu dari proklamator bangsa, yaitu Bung Karno dan cucu dari Tjik Agus Kiemas ayah H. Muhammad Taufik Kiemas, yang merupakan Tokoh Masyumi di Sumatera,” papar dia.
Menurut Mochtar, Ganjar Pranowo berpotensi menarik preferensi pemilih Partai yang tidak memiliki calon Presiden sendiri. Munculnya nama Ganjar Pranowo yang akan diklaim oleh banyak Partai menjadi Magnet bagi para Swing Voters.
“Jasa ayah Puan Maharani, H. Muhammad Taufik Kemas menjalin komunikasi dengan tokoh-tokoh NU dan Muhammadiyah sangat terasa. Ditandai dengan berdirinya Baitul Muslimin dan serta para tokoh nasional yang belajar mengenai kebangsaan di kebagusan sebelum era
reformasi,” katanya.
Dalam tradisi PDI Perjuangan, apabila memasangkan pasangan sesama kader partai akan membangkitkan semangat juang kader dalam meraih kemenangan.
“Tradisi tersebut sudah terbukti di Pilkada Provinsi Bali, kemudian Sulawesi Utara yang mengusung Olly Dondokambey dan Steven Kandow. Pilkada di Jawa Barat juga menghasilkan beberapa daerah yang berasal dari sesama kader PDI Perjuangan, seperti Cirebon, Majalengka, Kuningan dan Terakhir Pangandaran pada pilkada serentak tahun 2020,” bebernya.
Sementara itu, tingkat kepercayaan publik terhadap pilihan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri kepada kader yang siap untuk dicalonkan sebagai Presiden sangat tinggi.
“Berkaca pada jatuhnya rekomendasi Ketua umum PDI Perjuangan itu kepada Jokowi di Pilpres tahun 2014 lalu, sehingga pada Pilpres tahun 2024 ini juga akan menjadi sebuah variabel penting,” ulasnya.
PDI Perjuangan sudah 2 kali memenangi pemilihan legislatif dan 2 kali pula memenangi Pilihan presiden secara beruntun. PDI Perjuangan terbukti dan berpengalaman untuk dapat menang kembali untuk ketiga kalinya pada 2024.
“Masifnya Ganjar – Puan di media sosial semakin memperkokoh posisi popularitas pasangan ini,” ujarnya.
Ditambahkan dia, munculnya gambar Ganjar dan Puan secara terpisah pada Billboard, Baliho, Spanduk dan sebagainya diruang-ruang publik yang semakin masif, menjadi pertanda dukungan masyarakat terhadap pasangan ini semakin besar dan menguat.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum DPP Front Ganjar – Puan, Timur Kemas, SH, MH mengatakan, pihaknya akan terus mengawal pasangan Ganjar Puan agar cita – cita dan aspirasi masyarakat tercapai demi Indonesia yang makmur dan sejahtera.
“Kami akan terus mengawal sampai rekomendasi Ganjar – Puan dikeluarkan Ketua Umum PDI-P Megawati Sukarnoputri,” pungkasnya. (Sut).