Pelatihan Kewirausahaan Mahasiswa Unpam dalam Mengelola Daur Ulang Botol Plastik Menjadi Karya Seni Yang Bernilai di Yayasan Al-Kamilah

Pamulang, Koranpelita.com

Layak dicontoh Mahasiswa lainnya, Mahasiswa Universitas Pamulang mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) di Yayasan Al-Kamilah yang bertemakan Pelatihan Kewirausahaan Dalam Mengelola Daur Ulang Botol Plastik Menjadi Karya Seni yang Bernilai, Minggu, (05/12).

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh 4 mahasiswa Universitas Pamulang Program Studi Sarjana Akuntansi Semester 7 , Ketua Yayasan Al-Kamilah yaitu Ahmad Badruddin, S.Ag.,M.M serta dosen pembimbing Rudy S.E, MM secara virtual Kegiatan ini dilaksanakan secara langsung dengan mematuhi protokol kesehatan.

Botol Plastik bekas yang menumpuk ini sangat berbahaya terutama untuk kondisi lingkungan sekitar. Bahkan yang paling parah, jika tumpukan Botol Plastik Bekas ini terlalu banyak, maka dapat merusak ekosistem yang ada di sekitarnya dan membahayakan hewan. Pasalnya, Botol Pastik lebih lama diurai oleh alam, dan menjadi bagian dari masalah pencemaran lingkungan yang kini makin parah saja terjadi.

Pencemaran Botol Plastik yang tertimbun di dalam tanah akan mengganggu jalur air yang teresap ke dalam tanah. Menurunkan kesuburan tanah karena botol plastik juga menghalangi sirkulasi udara di dalam tanah dan ruang gerak makhluk bawah tanah yang mampu meyuburkan tanah. sehingga berimbas pada tanaman yang mudah mati atau layu, serta terbunuhnya mikroba baik penyubur tanah. Bahkan, jika sampah botol plastik terus dibiarkan, maka dapat membunuh hewan, karena mereka dapat memakannya atau malah terjebak.

Apalagi jika botol plastik di buang pada laut, akan berdampak besar sekali pada ekosistem laut. Mengutip pada Artikel Okefinance tentang “Mengenaskan, Penyu Ini Mati Setelah Makan Plastik yang Disangka Ubur-Ubur” (Rabu, 10/06/2020). bukan tanpa sebab penyu memakan sampah di lautan. Sampah kerap dianggap penyu ubur-ubur, salah satu makanannya. Dengan kata lain, lambat laun sampah-sampah yang mencemari lautan bakal menjadi masalah besar dan membunuh penyu-penyu yang ada. “Itu salah satu contoh korban sampah yang nyata adalah satwa penyu,” sebutnya, seperti dikutip VOA Indonesia, Rabu (10/6/2020).

Melihat dampak negatif yang cukup besar dari pembuangan Limbah Plastik sembarangan, maka penting bagi kita untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Pengolahan Plastik Bekas bisa menjadi salah satu solusi yang paling tepat untuk mengatasi masalah ini. Bahkan, Plastik Bekas yang diolah ini justru bisa menjadi salah satu ladang penghasilan yang cukup menjanjikan untuk kita.

Untuk membuat kerajinan ini, alat dan bahannya juga mudah didapatkan. Bahkan, bahan dan alat ini sering Anda gunakan dalam aktivitas sehari-hari.

Pelatihan Kewirausahaan Dalam Upaya Daur Ulang Botol Plastik Menjadi Karya Seni yang Bernilai, dilaksanakan karena masyarakat di daerah tersebut khususnya anak-anak yatim dan piatu di yayasan Al Kamilah kurang memanfaatkan limbah plastik.

“Selama ini sampah plastik banyak, namun kurang dimanfaatkan oleh teman-teman di sini. Hal ini karena teman-teman belum memahami bagaimana mengelola sampah plastik tersebut menjadi karya yang bermanfaat”. Ucap Reza.

Sehingga dengan adanya program ini anak-anak diberikan pengetahuan bagaimana mengolah limbah tersebut menjadi karya yang bernilai jual yang mungkin suatu saat nanti akan bermanfaat dalam bidang kewirausahaan.(Sdw/tim).

About suparman

Check Also

Sidang Paripurna Akhir Masa Jabatan MPR 2019-2024: Bamsoet, Apresiasi Kiprah Anggota Dalam Menjaga Stabilitas Poitik dan Perjuangkan Kepentingan Rakyat

JAKARTA,KORANPELITA- Ketua MPR RI ke-16 Bambang Soesatyo menuturkan masa bakti MPR RI periode 2019-2024 merupakan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca