Palangka Raya, Koranpelita.com
Senin (1/11) Dalam rangka memberikan informasi yang lebih luas kepada masyarakat tentang membangun keluarga yang berkualitas, DPR bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyelenggarakan Sosialisasi Advokasi dan Kie Program Bangga Kencana Bersama Mitra Kerja, di Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, Senin (1/11/2021).
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Komisi IX, H. Alifudin, SE, MM, Direktur Bina Kesehatan Reproduksi BKKBN Pusat, Mukhtar Bakti, SH
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Tengah, Muhammad Irzal, SE, ME, Tokoh Pemuda Kalteng, H. Heru Hidayat, ST, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan anak dan pemberdayaan masyarakat Kota Palangka Raya, Drs.H. Sahdin Hasan
Pada kesempatan tersebut H. Alifudin, SE, MM mengatakan pihaknya bersama BKKBN akan membangun konsep keluarga yang berkualitas dan penuh dengan perencanaan. Selain itu, pihaknya juga akan fokus menuntaskan persoalan stunting atau kondisi gagal tumbuh pada anak balita di Indonesia. Dimana Pandemi Covid-19, juga berdampak pada keluarga di Indonesia, sehingga berpengaruh pada tingginya angka stunting.
“Kita berharap masyarakat bisa support terhadap visi dari BKKBN ini, untuk membangun keluarga-keluarga yang berkualitas. Karena keluarga yang berkualitas ini sangat penting sekali perannya, apalagi ditengah pandemi Covid-19 ini.
Pandemi ini sangat berdampak pada keluarga Indonesia, baik dampak terhadap ketahanan sosialnya, ketahanan ekonominya, dan ketahanan pangannya. Nah ketahanan pangan ini sangat penting untuk mencegah terjadinya stunting, supaya gizi anak tetap terjaga,” kata Alifudin
Lebih lanjut dirinya juga mengimbau kepada masyarakat, untuk berkolaborasi bersama-sama mewujudkan keluarga yang berkualitas. Nantinya, keluarga Indonesia akan mampu bersaing dengan negara-negara lain, jika memiliki SDM yang berkualitas.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Direktur Bina Kesehatan Reproduksi BKKBN Mukhtar Bakti, SH menegaskan bahwa tahun ini pihaknya akan melakukan upaya ekstra untuk menekan angka stunting, yang akan dimulai dari level paling bawah atau tingkat Rukun Warga (RW). Dimana mulai dari pendampingan pada calon pengantin, ibu hamil, ibu habis melahirkan, termasuk anak balita dibawah dua tahun (Baduta).
“Terutama kalau anak baduta itu stunting, kurang gizi. Stunting itu masalahnya bukan hanya kurang gizi, tapi kecerdasannya juga terancam. Kasihan anaknya ga bisa sekolah dengan maksimal, gangguan kesehatan jadi mudah sakit, sampai tuanya juga bisa mudah sakit,” ujarnya.
Tokoh Pemuda Kalteng, H. Heru Hidayat menyampaikan apresiasi dan mendukung upaya bersama melakukan pencegahan stunting dengan cara mengenali risiko dan berharap kegiatan sosialisasi ini akan dilakukan secara masif di masyarakat dengan memanfaatkan berbagai media dan partisipatif masyarakat.(Sut).