Sampit, Koranpelita.com
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencaba Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Provinsi Kalteng,pada tahun 2021, yakni pertama bencana non alam pandemi Covid 19, yang sekarang sudah melandai dan berada di level dua.
Kemudian bencana banjir yang melanda 7 Kecamatan di utara dan kawasan tengah Kotim, dan sekarang sudah surut dan tinngal satu Desa Hanjalipan di Kecamatan Kota Besi kawasan tengah Kotim yang airnya masih dalam.
Ketiga ujar Rihel, meskupun hujan dan banjir, namun di daerahnya terdapat 13 titik panas yang jika tidak diwaspadai mengakibatkan kebakaran hutan dan lahan.Menurutnya,hal ini diakibatkan tanah gambut dan adanya pembukaan lahan yang diduga masih menggunakan cara membakar.
Jika dilihat dari pemetaan, maka, kawasan selatan Kotim kawasan yang sulit dipadamkan jika terjadi karhutla. Ini disebabkan kawasan lahan gambutnya terlalu dominan. Berbeda diutara Kotim yang lahan gambutnya masih sedikit.
Rihel mengapresiasi koordinasi lembaga yang dipimpinnya, baik instansi vertikal maupun otonom berjalan baik, dalam menanggulangi kebencanaan. Baik bencana alam maupun bencana non alam. (Rag).