Disebut Tidak Mau Temui Pemprov Pertina Papua, Taj Yasin : Tidak Ada Yang Konfirmasi ke Saya

Jayapura,koranpelita.com

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menyayangkan pemberitaan di media massa yang menyebut dirinya tidak mau menemui ketua Pengprov Pertina Papua, Ricky Ham Pagawak, untuk membahas hasil pertandingan Jateng melawan Papua dalam PON XX Papua.

Dia mengaku, tidak dapat melihat pertandingan tinju yang digelar pada hari Rabu (13/10/2021)  tersebut karena sedang mengunjungi Kampung Arso, Kabupaten Keerom, untuk mengikuti Maulid Nabi.

“Saat pertandingan tinju itu, saya sedang perjalanan ke Arso, menghadiri acara Maulid Nabi. Di sana sampai hotel sekitar pukul 01.30 WIT dinihari. Namun tidak ada yang konfirmasi ke saya terkait pertemuan itu,” kata Taj Yasin, Jumat (15/10/2021).

Menurutnya, apa yang terjadi waktu itu pihaknya tidak tahu, namun baru kemudian pada hari Kamis (14/10/2021), pihaknya melihat pertandingan Karate serta melakukan silaturahim dengan beberapa tokoh agama di Papua.

“Hari Kamis, kami lihat pertandingan Karate, dan menjenguk salah satu atlet yang mengalami cedera pada hidungnya. Kemudian, kami lanjutkan bersilaturahim dengan PWNU Papua, MUI Papua, serta Takmir Masjid Raya Papua. Di situ kami berdiskusi terkait rencana pemberian bantuan ke Masjid Raya Papua. Malamnya kami ke Ponpes Nurul Anwar, Sentani untuk perayaan Maulid Nabi. Pagi ini, baca berita kok begini,” tambah dia.

Lebih jauh, Taj Yasin menjelaskan dirinya sudah mengetahui adanya kabar kericuhan dalam Partai final yang berlangsung di GOR Cenderawasih. Namun, dirinya enggan berkomentar lantaran kurang memahami duduk permasalahannya.

“Saya juga tidak ingin nantinya malah bisa memperkeruh persoalan yang sudah terjadi. Makanya, saya diam saja dan memperhatikan masalah tersebut,” jelasnya.

Ditanya terkait hasil pertandingan, Taj Yasin menyerahkan, semuanya kepada panitia PON XX Papua. Menurutnya, persoalan ini menjadi ranah dan kewenangan panitia. Sehingga, hal tersebut tidak bisa diintervensi oleh pemerintah daerah.

Meski demikian, dia mengaku sangat terbuka apabila ada diskusi mengenai hasil pertandingan tersebut.

“Panitia ini kan bekerja secara profesional. Sehingga pemda tidak bisa mengintervensi jalannya pertandingan. Namun kami terbuka kalau ada diskusi soal ini,” tutup dia.

Diinformasikan, pada pertandingan final tinju kelas berat di GOR Cenderawasih antara atlet Papua, Kevin K. Amanupunjo melawan atlet Jawa Tengah, Willis Boy Riripoy, berakhir ricuh.

Kericuhan bermula pada ronde ketiga pertandingan saat Wilis mengalami cedera setelah mendapat pukulan dari Erico di bagian pelipis. Diketahui bahwa pelipis Wilis robek. Wasit, Royke Waney, kemudian menghentikan pertandingan dan meminta dokter ring untuk memeriksa luka Wilis.

Setelah melakukan pemeriksaan, dokter yang memeriksa Wilis memberikan kode agar pertandingan dihentikan. Namun, wasit Royke mengangkat tangan Willis sebagai pemenang. Hal itu lantas membuat kubu Papua tak terima hingga berbuntut kericuhan.(sup)

About suparman

Check Also

Gedung Perpusda Jateng Diperluas, Dorong Literasi dan Minat Baca Masyarakat

SEMARANG,KORANPELITA – Proyek perluasan gedung dan pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Perpustakaan Daerah (Perpusda) Jawa …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca