Jakarta, Koranpelita.com
Dalam rangka menyikapi meningkatnya konflik di Laut China Selatan, TNI Angkatan Laut dalam hal ini Staf Operasi TNI Angkatan Laut (Sopsal) menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Strategi Dalam Menghadapi Kontinjensi Atas Meningkatnya Eskalasi Konflik di Laut China Selatan” bertempat di Hotel J.W. Marriot, Surabaya, Rabu, (28/9).
Asops Kasal Laksda TNI Dadi Hartanto saat membuka FGD menyampaikan bahwa permasalahan sengketa teritorial dan batas wilayah maritim di Laut China Selatan (LCS) sampai saat ini masih cukup pelik dan belum ada langkah-langkah penyelesaian yang berarti. Wilayah tumpang tindih klaim di LCS ini menjadikan kawasan tersebut sebagai wilayah yang memiliki tingkat kerawananan tinggi, baik kerawanan terhadap pelanggaran hukum, maupun rawan akan terjadinya konflik terbuka antar negara yang bersengketa.
Indonesia sebagai negara berdaulat yang tidak memihak, maka harus siap dengan segala konsekuensi yang ada apabila terjadi pecah konflik perang terbuka di wilayah LCS yang dampaknya dapat mencapai sebagian wilayah Indonesia (over spill). “Untuk itu diperlukan kebijakan politik pemerintah yang tepat hingga turunan strategi yang komprehensif oleh komponen pertahanan negara dalam menyiapkan NKRI untuk menghadapi kemungkinan terburuk yang ada,” tuturnya
FGD ini diharapkan dapat menghasilkan gagasan-gagasan dan saran masukan langkah-langkah strategis yang dapat dilakukan dalam menangani permasalahan konflik di LCS yang semakin meningkat khususnya dari sudut pandang operasional, hukum dan kebijakan nasional.
Dalam FGD ini menghadirkan tiga narasumber yaitu Fungsional Diplomat Direktorat Kerja Sama Politik dan Keamanan ASEAN Kemenlu Feny Zamzari, S.H., L.L.M, sebagai pembicara pertama, kemudian Danguspurla Koarmada I Laksamana Pertama TNI Dato Rusman SN, S.E., M.Si, serta dilanjutkan Kadiskumal Laksamana Pertama TNI Leonard Marpaung, S.H., M.H. sebagai pembicara ketiga.
Kegiatan FGD yang dihadiri para pejabat terkait dari Kemenkopolhukam, Kemenlu, Kemenhan, Mabes TNI, Mabesal, Mabesau, Pushidrosal, Kodiklatal, Kohanudnas, Bakamla, Puspenerbal, Seskoal, Koarmada I dan II, serta Resimen Taruna AAL ini sejalan dengan Visi dan Misi Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M., dalam membina kekuatan dan kesiapan operasional TNI AL sebagai kekuatan matra laut yang mampu dan tangguh dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI.(ay)