Rhode Island, Koranpelita.com
Wakil Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono, S.E., M.M., mewakili Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M., pada saat mengikuti kegiatan International Seapower Symposium (ISS) di Newport, Rhode Island, Amerika Serikat pada tanggal 14 sampai 17 September 2021, juga melaksanakan pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin Angkatan Laut negara-negara sahabat.
Pemimpin Angkatan Laut yang melaksanakan pertemuan bilateral dengan Wakasal antara lain, United States, Secretary of Navy US SecNavaaS22* Carlos Del Toro dan Chief of Naval Operations United States Navy (USN), ADM M. Gilday, Chief of Staff, Japan Maritime Self Defense Force (JMSDF) ADM Hiroshi Yamamura, President of Naval Post-graduate School (NPS) VADM Ret. Ann Rondeau, Chief of Naval Operations, Royal New Zealand Navy (RNZN) RADM David Proctor, Chief of Navy Republic of Singapore Navy (RSN) RADM Aaron Beng, Chief of Naval Staff Bangladesh Navy (BN) ADM M. Shaheen Iqbal, Chief of Navy Command Royal Danish Navy (RDN) RADM Flemming Lentfer dan Chief of Naval Staff Royal Saudi Navy (RSN) VADM Dakheel-Allah Bin Ahmad Al-Wakadani serta Commander Royal Netherlands Navy (RNN) VADM Rene Tas.
Dalam setiap pertemuan bilateral tersebut, pihak TNI AL dan Pemimpin AL negara sahabat yang melaksanakan pertemuan sangat menghargai upaya-upaya yang telah dilaksanakan dalam menjaga keamanan dan stabilitas dalam lingkup regional maupun internasional. Masing-masing pemimpin delegasi menyampaikan pula pembangunan masing-masing Angkatan Laut nya guna meningkatkan kapabilitas dan kapasitasnya, serta salah satu pembicaraan yang paling ditekankan adalah masalah penanganan Covid-19 di negara masing-masing.
Sementara itu, Wakasal dalam setiap pertemuan bilateral menyampaikan kebijakan-kebijakan yang diambil Kasal, Laksamana TNI Yudo Margono S. E., M. M., sebagai pemimpin TNI AL dalam kerangka meningkatkan hubungan kerjasama yang dilandaskan dengan rasa saling menghormati dan sesuai dengan norma serta aturan internasional yang telah disepakati bersama.
“Kita melaksanakan beberapa kegiatan pertemuan bilateral merupakan bentuk dari diplomasi Angkatan Laut (Naval Diplomacy) yang bertujuan untuk menunjukan komitmen kita dalam memainkan peran yang cukup strategis di dunia internasional serta menyampaikan kebijakan-kebijakan yang telah di tentukan oleh pemimpin TNI AL, dalam hal ini Kasal, sehingga di harapkan kita bisa bersama-sama menjaga keamanan dan stabilitas dunia yang saat ini dihadapkan dengan tantangan yang semakin kompleks”, jelas Wakasal.
Wakasal juga menyampaikan komitmen TNI AL untuk menjamin keamanan pengguna laut di berbagai Choke Points seperti Selat Malaka, Selat Sunda, Selat Lombok dan Selat Timor dan yang terpenting adalah peran aktif TNI AL dalam membantu program pemerintah menangani Covid-19 dengan melaksanakan kegiatan percepatan vaksinasi.
Terkait dengan situasi di Laut China Selatan (LCS) Wakasal menyampaikan harapannya agar semua pihak dapat menjaga stabilitas keamanan dikawasan. TNI AL memiliki komitmen yang tinggi untuk tetap menghadirkan kapal perangnya untuk menjamin keamanan dan keselamatan pelayaran yang melintas di kawasan laut Natuna Utara.
Sementara itu, para pemimpin AL negara sahabat yang bertemu Wakasal berkeinginan untuk meningkatkan kerja sama dengan TNI AL terutama di bidang latihan dan pendidikan. Keinginan ini selaras dengan kebijakan Kasal berkaitan tentang meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan profesionalisme prajurit TNI AL.
Pada setiap pertemuan bilateral Wakasal pun menyampaikan komitmen TNI AL untuk tetap akan mengirimkan prajurit-prajurit terbaiknya belajar di pendidikan atau kursus-kursus yang ditawarkan oleh beberapa pihak dan mengajak untuk melaksanakan Passing Exercise (Passex) setiap kali kapal-kapal perang mereka berpapasan.
TNI AL juga sangat terbuka dalam mengakomodir keinginan hampir semua negara di kawasan Indo Pasifik yang mendekat ke Indonesia untuk menjalin kerjasama dalam berbagai bidang terutama bidang pertahanan seiring dengan situasi di LCS saat ini, untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas kedua Angkatan Laut dalam menangani berbagai tantangan di laut.(ay)