Pekerja Bangunan Tewas Diduga Dianiaya Petugas Keamanan Kantor Kemenkum HAM

Jakarta, Koranpelita.com

Seorang pekerja bangunan tewas diduga dianiaya oknum petugas keamanan di kantor Kementerian Hukum dan HAM, Setiabudi, Jakarta Selatan. Korban dihakimi tujuh orang petugas hingga membuat pembuluh darahnya pecah usai dibenturkan ke tembok dengan posisi tangan terborgol.

Kapolsek Setiabudi, Kompol Beddy Suwendi mengaku kejadian tersebut bukan ditangani pihaknya. Karena kasus tersebut langsung diambil alih oleh Polres Metro Jakarta Selatan.

“Kasusnya ditangani Polres, jadi langsung ke Polres saja,” tukasnya, di Jakarta, kemarin.

Adalah M. Rukhiyata, yang menjadi korban dalam peristiwa yang terjadi Minggu (15/8) malam. Pekerja bangunan menjadi korban penganiayaan petugas keamanan kantor kementerian setelah sebelumnya dituduh mencuri.

Berdasarkan informasi yang didapat, aksi penganiayaan itu terjadi saat korban yang bekerja di sekitar kantor kementerian terlihat mondar-mandi di lokasi. Petugas keamanan yang melihat, langsung memanggil dan menuduhnya sebagai pencuri.

Akibat hal itu, korban yang merupakan warga Pertukangan pun diamankan petugas keamanan dan selanjutnya dibawa ke pos jaga. Di tempat itulah penyiksaan mulai dilakukan petugas keamanan yang kala itu bertugas.

Dengan tangan diborgol, korban pun mulai dipukuli oleh petugas. Bukan hanya menggunakan tangan kosong, korban juga disiksa dengan menggunakan selang dan diminta mengaku kalau ia adalah seorang pencuri meski tak menemukan bukti.

Tak berhenti disitu, korban yang sudah tak berdaya pun kepalanya dibenturkan ke tembok. Akibat hal itu, membuat korban langsung tak bernyawa. Pasalnya, pembuluh darah di kepalanya pecah dan membuat pria tersebut menghembuskan nafas terakhirnya.

Berdasarkan informasi dari tim forensik RS Polri Kramat Jati, korban tewas akibat penganiayaan yang dilakukan. Pasalnya, beberapa luka seperti luka-luka memar dan luka lecet ditemukan. Seperti luka di leher, bahu, lengan atas dan bawah, tungkai atas dan bawah, serta luka di punggung.

Dan yang menyebabkan korban tewas adalah luka adanya resapan darah di kulit kepala bagian dalam. Selain itu, darah juga ditemukan di otak kecil dan batang otak yang diperkirakan dari pembuluh darah yang pecah.(ay)

 

About ahmad yani

Check Also

Kapuspenkum Kejagung Tanggapi Isu Penguntitan Densus 88 Terhadap JAM-Pidsus Dr. Febrie Adriansyah

Jakarta, Koranpelita.com Adanya isu penguntitan oleh Anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Kepolisian Negara …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca