Jakarta,koranpelita.com
Indonesia Police Watch (IPW) meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, “melengserkan” Kapolda yang tidak mencapai target vaksinasi massal hingga hari kemerdekaan 17 Agustus 2021.
Pasalnya, target dan strategi itu diungkapkan Kapolri Sigit sebagai pelaksanaan percepatan vaksinasi massal, yang diharapkan bisa mencapai 70 % dan telah diinstruksikannya kepada seluruh kapolda.
Menurut Plt Ketua IPW Sugeng Teguh Santosa, sebagai pertanggungjawaban publik dan juga kepada Presiden Jokowi, Kapolri harus tegas dan konsisten dengan target dan strategi yang dilakukannya.
“Presiden Jokowi memang ingin mempercepat program vaksinasi Covid-19 pada bulan Agustus sebanyak 2 juta suntikan setiap hari. Targetnya, 43,7 Juta suntikan tercapai,” ujarnya di Jakarta, Senin (2/2/2021).
Target ini, lanjut Sugeng, lebih tinggi dari bulan Juli yang hanya ditarget 34 juta suntikan. Sementara untuk September targetnya 53 juta suntikan, Oktober 84 juta, November 80,9 juta, dan Desember 71,7 juta suntikan vaksin.
“Melalui Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (bhabinkamtibmas) yang sudah mengakar di desa/kelurahan di seluruh Indonesia, Kapolri mestinya sangat mudah untuk memenuhi targetnya,”ungkapnya
Oleh karenanya, pihaknya meminta Kapolri harus menerapkan reward and punishment terhadap kepala satuan wilayah baik Kapolda, Kapolres maupun Kapolsek agar bisa mengejar target yang telah dicanangkan oleh Presiden.
“Jadi bagi kapolda yang gagal mencapai target sudah sepatutnya dilengserkan. Tempatnya, diberikan kepada kapolda yang memiliki keberhasilan mewujudkan target kapolri tersebut. Demikian juga ditataran Kapolres dan Kapolsek, harus diberi penghargaan buat yang berhasil dan diberi sanksi bagi yang gagal.
Hal ini, menurutnya, untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian. “Karena covid-19 ini, musuh yang tidak kelihatan dan memakan banyak korban jiwa termasuk anggota Polri,”katanya.(sup)