Jakarta, Koranpelita.com
Seluruh prajurit dan Pegawai Negeri Sipil TNI Angkatan Laut (TNI AL) dari berbagai Komando Utama (Kotama) seluruh Indonesia secara serentak pada pukul 09.00 WIB melaksanakan doa bersama memperingati 40 hari gugurnya kru kapal selam KRI Nanggala-402 yang on eternal patrol di Perairan Utara Pulau Bali, Kamis, (3/6).
Pelaksanaan doa bersama dilaksanakan di tempat-tempat ibadah yang ada di Kotama masing-masing dan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI). Sementara itu, kegiatan doa bersama di Mabesal, Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono, S.E., M.M., bersama para Pejabat Utama dan para Kadis yang beragama Islam melaksanakan doa di Masjid Al-Arif Mabesal. Sedangkan yang beragama Nasrani Kristen/Katholik di Gereja Bukit Kasih serta agama Hindu di Pura Ade Saka Dharma.
Kegiatan doa bersama di masjid dipimpin Kasubdis Binroh Disbintalal Kolonel Laut (KH) Harun Arrasyid, S.Ag., M.A., M.Tr.Hanla., diawali dengan istigozah dan membaca surat Yasin untuk mendoakan 53 pengawak KRI Nanggala-402 yang gugur sebagai kusuma bangsa saat melaksanakan latihan pada Rabu, 21 April 2021. Sementara itu kegiatan di Gereja Bukit Kasih dipimpin Letkol Laut (KH) Johnry W. Patiapon, sedangkan di Pura Ade Saka Dharma dipimpin Jero Mangku Serma Wayan Susila.
Kasubdis Binroh Disbintalal dalam doanya mengatakan bahwa tenggelamnya Kapal Selam KRI Nanggala-402 merupakan duka bagi kita bangsa Indonesia, dan keberadaan sesungguhnya, para prajurit pemberani itu, mereka tetap hidup dalam sanubari kita. Semoga Allah memberikan tempat terbaik buat mereka dan keluarga yang ditinggalkan tetap diberikan ketabahan.
Sementara itu, Pada waktu yang hampir bersamaan di Surabaya telah dilaksanakan peletakan batu pertama pembangunan monumen KRI Nanggala-402 oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M., didampingi Ketua Umum Jalasenastri Ny. Vero Yudo Margono. Selain itu, dalam acara peringatan 40 hari gugurnya pengawak KRI Nanggala selain pelaksanaan doa bersama juga akan diisi penyerahan secara simbolis bantuan dari para donatur kepada keluarga ahli waris kru KRI Nanggala di Koarmada II Surabaya.
Pada momentum peringatan ini, musisi Noah band dan paduan suara Universitas Parahyangan bersama Musica Studio sebagai bentuk empatinya terhadap musibah kapal selam ini mempersembahkan aransemen ulang lagu hymne “Wiratama Hiu Kencana”, yang merupakan mars kebanggan para pengawak korps hiu kencana, karya Kapten Pelaut Soesanto yang dibuat pada 11 Mei 1967.(ay)